
Ikuti Jejak Bursa Regional, IHSG Dibuka Menguat 0,64%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
02 November 2018 09:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,64% pada perdagangan hari ini ke level 5.873,01.
IHSG berhasil mengekor bursa saham utama kawasan Asia yang telah terlebih dulu dibuka di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,34%, indeks Shanghai naik 1,65%, indeks Hang Seng naik 2,22%, indeks Strait Times naik 0,68%, dan indeks Kospi naik 0,34%.
Perkembangan mengenai perang dagang AS-China yang positif membuat investor tertarik untuk memburu instrumen berisiko seperti saham. Melalui cuitan di Twitter, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping melalui telepon dan diskusi di antara kedua pemimpin tersebut berjalan dengan baik.
"Baru saja melakukan pembicaraan yang baik dengan Presiden Xi Jinping. Kami membicarakan berbagai topik dengan fokus mengenai perdagangan. Diskusi berjalan baik dan rencananya ada pertemuan saat KTT G20 di Argentina. Kami juga melakukan diskusi yang baik membahas Korea Utara!" sebut Trump.
Sebelumnya, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence Kudlow sempat memberikan pandangan yang optimis mengenai pertemuan di Argentina nanti.
"Kami mungkin akan melakukan dialog yang sangat bagus dengan Presiden Xi," ujar Kudlow.
Bahkan, Kudlow menyebut bahwa bisa saja bea masuk yang selama ini diterapkan bakal dicabut.
"Tidak ada yang ditulis di atas batu. Jika ada kesepakatan dengan China, maka bisa saja berbagai bea masuk akan dihapuskan," ungkapnya kepada wartawan di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Dari dalam negeri, penguatan IHSG berpotensi dibatasi oleh tingginya angka inflasi. Kemarin (1/11/2018), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi sebesar 0,28% MoM pada Oktober 2018, lebih tinggi dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 0,17% MoM.
Inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi memberi sinyal bahwa depresiasi rupiah sudah mulai memberikan dampak negatif ke kantong masyarakat Indonesia, sehingga konsumsi bisa dikurangi.
Hingga berita ini diturunkan, indeks saham sektor barang konsumsi melemah tipis 0,02% ke level 2.372,01.
Tidak ada data ekonomi Indonesia yang dijadwalkan dirilis pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Dibuka Naik Tipis, IHSG Langsung Putar Balik ke Zona Merah
IHSG berhasil mengekor bursa saham utama kawasan Asia yang telah terlebih dulu dibuka di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,34%, indeks Shanghai naik 1,65%, indeks Hang Seng naik 2,22%, indeks Strait Times naik 0,68%, dan indeks Kospi naik 0,34%.
Sebelumnya, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence Kudlow sempat memberikan pandangan yang optimis mengenai pertemuan di Argentina nanti.
"Kami mungkin akan melakukan dialog yang sangat bagus dengan Presiden Xi," ujar Kudlow.
Bahkan, Kudlow menyebut bahwa bisa saja bea masuk yang selama ini diterapkan bakal dicabut.
"Tidak ada yang ditulis di atas batu. Jika ada kesepakatan dengan China, maka bisa saja berbagai bea masuk akan dihapuskan," ungkapnya kepada wartawan di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Dari dalam negeri, penguatan IHSG berpotensi dibatasi oleh tingginya angka inflasi. Kemarin (1/11/2018), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi sebesar 0,28% MoM pada Oktober 2018, lebih tinggi dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 0,17% MoM.
Inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi memberi sinyal bahwa depresiasi rupiah sudah mulai memberikan dampak negatif ke kantong masyarakat Indonesia, sehingga konsumsi bisa dikurangi.
Hingga berita ini diturunkan, indeks saham sektor barang konsumsi melemah tipis 0,02% ke level 2.372,01.
Tidak ada data ekonomi Indonesia yang dijadwalkan dirilis pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Dibuka Naik Tipis, IHSG Langsung Putar Balik ke Zona Merah
Most Popular