
AS-China Bisa Sudahi Perang Dagang, Wall Street Akan Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 November 2018 19:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 136 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 14 dan 34 poin.
Perkembangan mengenai perang dagang AS-China yang positif membuat investor tertarik untuk memburu instrumen berisiko seperti saham. Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence Kudlow mengungkapkan, ada peluang Washington-Beijing akan berdamai dan mengakhiri friksi dagang yang memanas sejak awal tahun. Bahkan, bisa saja bea masuk yang sudah diterapkan bakal dicabut.
"Tidak ada yang ditulis di atas batu. Jika ada kesepakatan dengan China, maka bisa saja berbagai bea masuk akan dihapuskan," ungkapnya kepada wartawan di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Rencananya, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan berdialog di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires (Argentina) pada akhir bulan ini. "Kami mungkin akan melakukan dialog yang sangat bagus dengan Presiden Xi," ujar Kudlow.
Sejauh ini, perang dagang dengan China terlihat sudah menyakiti perekonomian AS, walaupun secara keseluruhan laju perekonomian disana memang masih pesat. Untuk periode September 2018, Manufacturing PMI AS versi ISM diumumkan sebesar 59,8, lebih rendah dibandingkan konsensus yang sebesar 60,1.
Pada hari ini, data Manufacturing PMI AS versi ISM periode Oktober 2018 akan diumumkan. Data ini akan dicermati oleh investor guna melihat lebih lanjut dampak perang dagang yang kini tengah berkecamuk.
Tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/wed) Next Article Optimisme Damai Dagang akan Bawa Wall Street Menghijau
Perkembangan mengenai perang dagang AS-China yang positif membuat investor tertarik untuk memburu instrumen berisiko seperti saham. Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence Kudlow mengungkapkan, ada peluang Washington-Beijing akan berdamai dan mengakhiri friksi dagang yang memanas sejak awal tahun. Bahkan, bisa saja bea masuk yang sudah diterapkan bakal dicabut.
"Tidak ada yang ditulis di atas batu. Jika ada kesepakatan dengan China, maka bisa saja berbagai bea masuk akan dihapuskan," ungkapnya kepada wartawan di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Sejauh ini, perang dagang dengan China terlihat sudah menyakiti perekonomian AS, walaupun secara keseluruhan laju perekonomian disana memang masih pesat. Untuk periode September 2018, Manufacturing PMI AS versi ISM diumumkan sebesar 59,8, lebih rendah dibandingkan konsensus yang sebesar 60,1.
Pada hari ini, data Manufacturing PMI AS versi ISM periode Oktober 2018 akan diumumkan. Data ini akan dicermati oleh investor guna melihat lebih lanjut dampak perang dagang yang kini tengah berkecamuk.
Tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/wed) Next Article Optimisme Damai Dagang akan Bawa Wall Street Menghijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular