Banyak Sentimen Negatif, Harga CPO Siap Melemah 1% Bulan Ini

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
31 October 2018 13:14
Sejauh ini, harga minyak sawit mentah berjangka di Bursa Derivatif Malaysia sudah anjlok 0,78% di sepanjang Oktober 2018.
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak Januari 2019 di Bursa Derivatif Malaysia terkoreksi 0,55% ke level MYR 2.157/ton pada perdagangan hari ini Senin (29/10/2018) hingga pukul 11.30 WIB, atau penutupan perdagangan sesi 1.

Harga komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini lantas sudah melemah selama 2 hari berturut-turut. Sejauh ini, harga CPO sudah anjlok nyaris 1%, atau tepatnya 0,78%, di sepanjang Oktober 2018.

Pelemahan harga kedelai di Amerika Serikat (AS), prospek lesunya permintaan CPO global, serta pelaku pasar yang cenderung berhati-hati dalam menanti konferensi industri kelapa sawit di Indonesia, sukses menekan harga CPO hari ini.



Ekspor minyak kelapa sawit Malaysia cenderung loyo di bulan ini. Setelah bulan lalu MPOB melaporkan ada kenaikan ekspor sebesar 47,2% MtM, bulan ini pengiriman malah turun 20,2% MtM (periode 1-25 Oktober) mengutip data Societe Generale de Surveillance (SGS). 

Perlambatan ekspor di tengah produksi yang terus tumbuh, tentunya menjadi sentimen bahwa stok minyak kelapa sawit di Kuala Lumpur masih akan melambung. Hal ini akhirnya menyeret harga CPO ke zona merah.

Selain itu, pelaku pasar juga nampaknya masih menahan pembelian, menanti kabar pasar minyak kelapa sawit terkini dari konferensi industri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada Kamis dan Jumat besok.

Indonesia merupakan produsen dan eksportir minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Oleh karena itu, kabar apapun yang datang dari konferensi tersebut, tentunya akan amat memengaruhi nasib komoditas minyak nabati ini.

Terakhir, harga kedelai kontrak acuan di Chicago Board of Trade (CBoT) tercatat turun 0,66% pada perdagangan kemarin. Harga komoditas agrikultur unggulan AS ini kembali tertekan akibat pasokan yang melimpah plus tensi perang dagang Washington-Beijing yang kembali memanas.

Seperti diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya, seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga kedelai turun, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut melemah.

(TIM RISET CNBC INDONESIA)

(RHG/wed) Next Article 4 Hari Melemah, Harga CPO Mulai Naik Kembali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular