Setelah 4 Hari Tertekan, Harga CPO Mulai Balik Arah

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
29 October 2018 12:34
Harga CPO kontrak Januari 2019 naik 1,16% ke level MYR 2.173/ton pada perdagangan hari ini hingga pukul 11.30 WIB, atau penutupan perdagangan sesi 1.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak Januari 2019 di Bursa Derivatif Malaysia naik 1,16% ke level MYR 2.173/ton pada perdagangan hari ini Senin (29/10/2018) hingga pukul 11.30 WIB, atau penutupan perdagangan sesi 1.

Harga komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini mengawali pekan ini dengan baik pasca sebelumnya melemah secara 5 hari berturut-turut. Sebagai informasi, harga CPO tercatat sudah melemah sebesar 3,42% di sepanjang pekan lalu, secara point-to-point.

Selain karena faktor technical rebound, pemulihan harga CPO pada hari ini disokong oleh depresiasi ringgit Malaysia serta harga minyak kedelai yang rebound.



Sejumlah sentimen negatif  memang membayangi harga CPO di sepanjang pekan lalu. Mayoritas dari sentimen ini bersifat fundamental. Apa saja sentimen itu?

Pertama, stok minyak kelapa sawit di Malaysia meningkat 1,5% secara bulanan (month-to-month/MtM) ke angka 2,54 juta ton pada bulan September, mengutip data dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB). Level itu merupakan yang tertinggi dalam 8 bulan terakhir.

Tidak hanya itu, produksi minyak kelapa sawit Malaysia juga naik 14,4% MtM ke 1,85 juta ton pada bulan lalu, yang merupakan level tertingginya dalam 10 bulan terakhir.

Malaysia adalah produsen dan eksportir minyak kelapa sawit nomor 2 di dunia. Oleh karena itu, membanjirnya stok dan produksi di Kuala Lumpur jelas akan menjadi pemberat bagi harga CPO. Bahkan, produksi diperkirakan sejumlah analis masih akan menanjak pada kuartal IV-2018.

Kedua, Ekspor minyak kelapa sawit Malaysia cenderung loyo di bulan ini. Setelah bulan lalu MPOB melaporkan ada kenaikan ekspor sebesar 47,2% MtM, bulan ini pengiriman malah turun 20,2% MtM (periode 1-25 Oktober) mengutip data Societe Generale de Surveillance (SGS).  

Perlambatan ekspor di tengah produksi yang terus tumbuh, tentunya menjadi sentimen bahwa stok minyak kelapa sawit di Kuala Lumpur masih akan melambung. Hal ini makin menyeret harga CPO ke zona merah.

Ketiga, dalam sepekan terakhir, harga minyak jenis brent kontrak pengiriman Desember 2018 turun 2,71% secara point-to-point ke level US$ 77,62/barel. Di periode yang sama, harga minyak jenis light sweet kontrak Desemeber 2018 juga melemah 2,21% ke level US$ 67,59/barel.

Penurunan harga minyak dunia memang cenderung menekan harga CPO. Biofuel merupakan salah satu substitusi utama bagi bahan bakar minyak (BBM). Saat harga minyak dunia anjlok, produksi biofuel menjadi kurang ekonomis. Hal ini lantas menjadi sentimen menurunnya permintaan CPO sebagai bahan baku biofuel.   

Meski demikian, karena melemah amat dalam di sepanjang pekan lalu, harga komoditas CPO menjadi relatif lebih murah (oversold). Alhasil, investor pun terpacu melakukan aksi beli. Selain itu, ada dua hal yang menjadi landasan pelaku pasar untuk optimis berbelanja.

Pertama, Ringgit Malaysia terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,10% di pasar spot, hingga pukul 12.21 WIB hari ini. Dengan pergerakan itu, mata uang Negeri Jiran sudah melemah sebanyak 8 hari berturut-turut.

Pelemahan ringgit akan membuat harga CPO menjadi relatif lebih murah bagi pemegang mata uang asing. Hal ini lantas menjadi sentimen bahwa permintaan ekspor CPO asal Malaysia akan menguat. Saat permintaan diekspektasikan kuat, harga pun menanjak naik.

Kedua, harga minyak kedelai kontrak acuan di Chicago Board of Trade (CBoT) juga tercatat naik 0,32% hingga pukul 12.09 WIB hari ini. Harga komoditas agrikultur unggulan AS ini mampu rebound pasca melemah 4 hari berturut-turut sebelumnya.

Seperti diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya, seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga minyak kedelai naik, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut menguat.

(TIM RISET CNBC INDONESIA)

(RHG/hps) Next Article 4 Hari Melemah, Harga CPO Mulai Naik Kembali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular