Wall Street Bergejolak, 44% Warga AS Takut Resesi Terjadi

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
28 October 2018 06:52
Alasannya sederhana, mayoritas warga AS takut mereka tidak mampu melindungi dana tabungan pensiun mereka.
Wall Street (Foto: REUTERS/Lucas Jackson)
New York, CNBC Indonesia - Hampir 40% warga Amerika cemas akan fluktuasi yang menimpa bursa saham di negeri Paman Sam, menurut studi Allianz Life's 2018 Market Perceptions, seperti dilansir CNBC Make It.

Alasannya sederhana, mayoritas warga AS takut mereka tidak mampu melindungi dana tabungan pensiun mereka.


Sekitar 42% responden mengkhawatirkan anjloknya pasar dalam skala besar, 44% memprediksi terjadinya resesi besar di depan mata, dan 38% mengatakan "apabila pasar anjlok secara signifikan yang mengakibatkan mereka kehilangan banyak uang, maka tidak akan cukup waktu bagi mereka untuk mengumpulkan kembali tabungan pensiun mereka", menurut studi tersebut.

Survei Allianz Life ini dilakukan di Juni 2018, dan pada Oktober, kondisi pasar terbukti lebih tidak stabil. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh lebih dari 500 poin pada Jumat (26/10/2018), sebelum kembali rebound.

Banyak warga Amerika berisiko bangkrut atau mendekati bangkrut saat pensiun. Walaupun pakar keuangan merekomendasikan untuk mengumpulkan setidaknya US$1 juta bagi dana pensiun, sebuah survei dari situs keuangan pribadi GOBankingRates menemukan 42% warga AS memiliki tabungan kurang dari US$10.000.

Studi Northwestern Mutual pada tahun ini menemukan hasil serupa, di mana 10% warga AS memiliki tabungan kurang dari US$5.000, sementara 21% lainnya bahkan tidak punya tabungan sama sekali.

Kendati demikian, tidak seluruh responden studi Allianz cemas akan fluktuasi pasar. Sekitar 35% responden mengaku optimis dengan kondisi pasar saat ini dan siap berinvestasi. Jumlah ini naik dari 26% beberapa tahun lalu.

Sekitar 25% responden studi Northwestern memiliki tabungan US$200 ribu atau lebih dan 16% lainnya menabung antara US$75 - 199 ribu. Hasil studi ini juga mengungkapkan bahwa generasi tua menabung lebih banyak dibandingkan anak muda.


Berapapun tabungan mereka, studi Allianz menunjukkan warga AS ingin melakukan sesuatu untuk melindungi tabungan mereka. Hampir 60% responden mengatakan mereka bersedia menjual saham yang berpotensi cuan demi membeli produk finansial yang lebih kecil resikonya.

"Keinginan bagi adanya perlindungan dana ini lahir dari adanya kecemasan akan fluktuasi di masa mendatang," tulis Allianz.
(prm) Next Article The Fed Gak Bosan Bikin Jiper, Wall Street Rungkad

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular