Meski Perekonomian Tumbuh Kencang, Wall Street Tetap Anjlok

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 October 2018 22:32
Wall Street 'kebakaran' pada perdagangan hari ini.
Foto: REUTERS/Chip East
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street 'kebakaran' pada perdagangan hari ini. Hingga berita ini diturunkan, Dow Jones anjlok 1,04%, S&P 500 anjlok 1,62%, dan Nasdaq anjlok 2,12%.

Padahal, data pertumbuhan ekonomi AS berhasil mengalahkan ekspektasi. Sepanjang kuartal-III 2018, perekonomian Negeri Paman Sam tumbuh sebesar 3,5% (QoQ annualized), mengalahkan estimasi yang sebesar 3,4%.

Seharusnya, data tersebut bisa membuat Wall Street melesat lantaran menghapus kekhawatiran dari rilis data ekonomi beberapa waktu terakhir yang mengindikasikan perlambatan perekonomian Negeri Paman Sam.

Teranyar (sebelum data pertumbuhan ekonomi diumumkan), pemesanan barang tahan lama inti yang merupakan pendekatan untuk mengukur investasi dunia usaha, diumumkan terkontraksi 0,1% MoM pada bulan September.

Padahal, konsensus memperkirakan ada pertumbuhan sebesar 0,5% MoM. Kemudian, klaim tunjangan pengangguran sepanjang minggu lalu diumumkan sebanyak 215.000 jiwa, sedikit lebih tinggi dibandingkan ekspektasi yang sebanyak 214.000 jiwa.

Wall Street tetap anjlok seiring koreksi yang begitu dalam pada saham Amazon (-7,12%) dan Alphabet (-2,96%). Kedua saham tersebut dilepas investor lantaran kinerja keuangan kuartal-III 2018 yang mengecewakan.

Earnings per share (EPS) dari Amazon diumumkan sebesar US$ 5,75, mengalahkan estimasi Refinitiv yang sebesar US$ 3,14 saja. Namun, penjualan tercatat hanya sebesar US$ 56,6 miliar, di bawah estimasi yang sebesar US$ 57,1 miliar.

Lebih lanjut, perusahaan memproyeksikan penjualan pada rentang US$ 66,5 - US$ 72,5 miliar pada kuartal-IV 2018, di bawah konsensus yang sebesar US$ 73,79 miliar. Sebagai informasi, kuartal-IV sangat penting bagi Amazon lantaran musim liburan akan mendongkrak penjualan perusahaan.

Sementara itu, EPS Alphabet tercatat sebesar US$ 13,06, juga mengalahkan estimasi yang sebesar US$ 10,42. Namun, penjualan tercatat hanya sebesar US$ 33,7 miliar, di bawah estimasi yang sebesar US$ 34,04 miliar.

Mengingat harga saham Amazon dan Alphabet sudah meroket sepanjang 2017, wajar jika kini investor kecewa dan melepas saham kedua perusahaan secara besar-besaran. Wall Street pun jadi tak bisa menguat lantaran Amazon dan Alphabet memiliki kapitalisasi pasar yang sangat besar.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Perlambatan Ekonomi Kian Terasa, Wall Street akan Terkoreksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular