Penjualan Naik 7,25%, HM Sampoerna Cetak Laba Rp 9,69 Triliun

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
26 October 2018 14:43
Salah satu pendorong pertumbuhan laba bersih didorong oleh pendapatan penjualan bersih senilai Rp 77,53 triliun atau tumbuh 7,25%.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat pertumbuhan yang cukup positif di sepanjang periode Januari-September atau kuartal III tahun ini.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada BEI, Jumat (26/10/2018), Perseroan membukukan laba bersih senilai Rp 9,69 triliun, jumlah ini meningkat 3,77% dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal III tahun lalu senilai Rp 9,33 triliun.

Salah satu pendorong pertumbuhan laba bersih didorong oleh pendapatan penjualan bersih senilai Rp 77,53 triliun atau tumbuh 7,25% year on year (YoY) dibandingkan kuartal III-2017 senilai Rp 72,29 triliun.

Secara rinci, penjualan produk rokok sigaret kretek mesin (SKM) naik 12,51% YoY menjadi Rp 53,98 triliun. Sedangkan produk sigaret kretek tangan (SKT) tumbuh tipis 3,31% YoY senilai Rp 14,8 triliun.

Namun penjualan produk sigaret putih mesin (SPM) perusahaan turun signifikan yakni 13,53% YoY menjadi Rp 8 triliun. Sementara penjualan ekspor juga negatif 22,86% YoY menjadi Rp 332,14 miliar.

Perseroan mencatat beban pokok penjualan senilai Rp 8,27% menjadi Rp 59,22 triliun pada kuartal III-2018, dibanding dengan beban pokok penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rrp 54,7 triliun.

Jumlah liabilitas HMSP tercatat naik signifikan pada periode Januari-September di tahun ini menjadi Rp 17,7 triliun atau meningkat 96,12% dibandingkan liabilitas pada akhir tahun senilai Rp 9,02 triliun.

Hal ini disebabkan oleh utang cukai yang masuk dalam laporan kuartal III-2018 senilai Rp 9,26 triliun. Sedangkan pada periode yang sama 2017 utang cukai nihil tercatat.

Sementara itu, ekuitas HMSP turun 7,93% dibandingkan akhir tahun 2017 menjadi Rp 31,4 triliun. Sedangkan aset perusahaan tumbuh 13,85% pada periode yang sama yakni senilai Rp 49,11 triliun.


(roy/roy) Next Article Telat Kirim Lapkeu, 68 Emiten "Dihukum" BEI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular