
Maaf, Ada Kabar Kurang Sedap Juga dari Bos BI Soal CAD
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
26 October 2018 14:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain kabar gembira yang disebutkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo soal kondisi rupiah, ternyata ada kabar kurang sedap.
Hal ini terkait dengan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD). CAD di kuartal III 2018, akan melampaui angka yang cukup sensitif yakni 3% terhadap PDB.
"Di kuartal III-2018 ini ada angka Juli. Kan ada angka Agustus. Di mana terjadi defisit. Tapi angka September surplus. Ini menunjukkan bahwa kebijakan bersama baik dari pemerintah dan BI dalam langkah-langkah menrunkan CAD mulai terasa di September," kata Perry di Gedung BI, Jumat (26/10/2018).
"Kan masih ada Juli sama Agustus 2018. Yang memang masih tinggi. Utamanya di Migas. Kemarin defisit besar di migas. Apakah B20, kenaikan harga BBM. Di Kuartal III-2018 masih wajar kalau di atas 3%. Tapi perkiraan kami di Kuartal III-2018 tidak akan lebih dari 3,5%," imbuh Gubernur BI.
Lebih jauh, nilai CAD di Kuartal IV-2018 akan rendah. Hal ini dipengaruhi komitmen pemerintah yang turut melakukan aksi penyelamatan CAD.
"Kebijakan yang ditempuh selama ini akan kelihatan semakin nyata di Kuartal IV-2018. Di kuartal IV-2018 tren CAD akan menurun lebih jauh. Sehingga kami masih melihat untuk keseluruhan tahun 2019 CAD masih di bawah 3% terhadap PDB," kata Perry.
"Untuk keseluruhan tahun 2018 CAD masih di bawah 3% dari PDB. Di kuartal IV-2018 akan terjadi penurunan lebih jauh karena langkah-langkah B20, apakah terkait batu bara, terkait kenaikan harga BBM, pph impor, yang lain2 itu akan bawa keseluuruhan tahun di bawah 3%."
Perry mengatakan lebih jauh, langkah yang dilakukan dalam stabilisasi moneter dan fiskal akan membawa CAD bisa membaik tahun depan. "Tidak usah dibuat panik kalau kuartal III-2018 kemarin melebar. Tapi perkiraan kami di bawah 3,5% PDB dan penurunannya akan terlihat di Kuartal IV-2018," kata Perry.
(dru/dru) Next Article Di Tengah Pandemi, BI Proyeksi CAD 2020 Dibawah 2% PDB
Hal ini terkait dengan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD). CAD di kuartal III 2018, akan melampaui angka yang cukup sensitif yakni 3% terhadap PDB.
"Di kuartal III-2018 ini ada angka Juli. Kan ada angka Agustus. Di mana terjadi defisit. Tapi angka September surplus. Ini menunjukkan bahwa kebijakan bersama baik dari pemerintah dan BI dalam langkah-langkah menrunkan CAD mulai terasa di September," kata Perry di Gedung BI, Jumat (26/10/2018).
![]() |
Lebih jauh, nilai CAD di Kuartal IV-2018 akan rendah. Hal ini dipengaruhi komitmen pemerintah yang turut melakukan aksi penyelamatan CAD.
"Kebijakan yang ditempuh selama ini akan kelihatan semakin nyata di Kuartal IV-2018. Di kuartal IV-2018 tren CAD akan menurun lebih jauh. Sehingga kami masih melihat untuk keseluruhan tahun 2019 CAD masih di bawah 3% terhadap PDB," kata Perry.
"Untuk keseluruhan tahun 2018 CAD masih di bawah 3% dari PDB. Di kuartal IV-2018 akan terjadi penurunan lebih jauh karena langkah-langkah B20, apakah terkait batu bara, terkait kenaikan harga BBM, pph impor, yang lain2 itu akan bawa keseluuruhan tahun di bawah 3%."
Perry mengatakan lebih jauh, langkah yang dilakukan dalam stabilisasi moneter dan fiskal akan membawa CAD bisa membaik tahun depan. "Tidak usah dibuat panik kalau kuartal III-2018 kemarin melebar. Tapi perkiraan kami di bawah 3,5% PDB dan penurunannya akan terlihat di Kuartal IV-2018," kata Perry.
(dru/dru) Next Article Di Tengah Pandemi, BI Proyeksi CAD 2020 Dibawah 2% PDB
Most Popular