
Tren Koreksi Belum Berhenti, Straits Time Dibuka Turun 0,27%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
26 October 2018 07:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Singapura pada perdagangan hari ini masih melanjutkan tren koreksi dengan dibuka melemah. Investor saham di Negeri Singa ini tampaknya masih belum kuat mentransmisikan kinerja positif bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dini hari tadi.
Saat pembukaan, indeks Straits Time mengalami koreksi sebesar 0,27% ke level 3.004,57 atau kehilangan 8,27 poin di awal perdagangan. Saham UOB tercatat terkoreksi 0,34%, saham Jardine C&C turun 0,07%, saham Haw Par turun 0,04% dan saham Wilmar International turun 0,04%.
Dari Wall Street, dini hari tadi tampaknya sudah menunjukkan akumulasi beli yang lumayan besar. Ini tampak dari DJIA melesat 1,63%, S&P 500 melompat 1,86%, dan Nasdaq meroket 3,35%.
Melihat Nasdaq yang menguat paling tinggi, bisa ditebak bahwa penguatan Wall Street ditopang oleh saham-saham teknologi. Memang demikian adanya. Harga saham Microsoft terbang 5,84%, Intel melejit 4,46%, Cisco Systems melambung 3,18%, dan Apple melonjak 2,19%.
Laporan keuangan Microsoft yang oke punya membuat emiten ini mendapat apresiasi tinggi. Pendapatan pada kuartal III-2018 tercatat US$ 29,08 miliar, cukup jauh di atas konsensus yang dihimpun Reuters yaitu US$ 27,9 miliar. Angka tersebut juga naik 18,5% secara YoY.
Sementara laba per saham (Earnings Per Share/EPS) Microsoft berada di US$ 1,14. Naik US$ 84 sen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kinerja Microsoft yang kinclong mendorong aksi borong terhadap saham-saham teknologi lainnya. Hasilnya adalah Wall Street terangkat tinggi.
(hps/hps) Next Article Dialog AS-China Kandas, Straits Time Dibuka di Zona Hijau
Saat pembukaan, indeks Straits Time mengalami koreksi sebesar 0,27% ke level 3.004,57 atau kehilangan 8,27 poin di awal perdagangan. Saham UOB tercatat terkoreksi 0,34%, saham Jardine C&C turun 0,07%, saham Haw Par turun 0,04% dan saham Wilmar International turun 0,04%.
Dari Wall Street, dini hari tadi tampaknya sudah menunjukkan akumulasi beli yang lumayan besar. Ini tampak dari DJIA melesat 1,63%, S&P 500 melompat 1,86%, dan Nasdaq meroket 3,35%.
Laporan keuangan Microsoft yang oke punya membuat emiten ini mendapat apresiasi tinggi. Pendapatan pada kuartal III-2018 tercatat US$ 29,08 miliar, cukup jauh di atas konsensus yang dihimpun Reuters yaitu US$ 27,9 miliar. Angka tersebut juga naik 18,5% secara YoY.
Sementara laba per saham (Earnings Per Share/EPS) Microsoft berada di US$ 1,14. Naik US$ 84 sen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kinerja Microsoft yang kinclong mendorong aksi borong terhadap saham-saham teknologi lainnya. Hasilnya adalah Wall Street terangkat tinggi.
(hps/hps) Next Article Dialog AS-China Kandas, Straits Time Dibuka di Zona Hijau
Most Popular