
Cetak Laba Rp 18,5 T, Ini Kinerja Keuangan BCA di Kuartal III
Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 October 2018 16:43

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih Rp 18,5 triliun pada kuartal III-2018 atau naik 9,9% dibandingkan kuartal III-2017 Rp 16,8 triliun.
Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya yang naik 10,1% menjadi Rp 45,9 triliun di kuartal III-2018 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 41,7 triliun.
Pada kuartal III-2018, kredit BCA mencapai Rp 516 triliun atau tumbuh 17,3%. Kontribusinya, Kredit korporasi tumbuh 23,3% menjadi Rp 199,2 triliun, kredit komersial dan UKM tumbuh 17,6% menjadi Rp 176,4 triliun dan kredit konsumer naik 9% menjadi Rp 139,9 triliun.
Adapun dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6,9% menjadi Rp 613 ,9 triliun. Kontribusi terbesar DPK BCA berasal dari dana murah (CASA) yang tumbuh 11,4% menjadi Rp 476,8 triliun. Adapun deposito turun 6,4% menjadi Rp 137,1 triliun.
"Meskipun mengalami penurunan secara YoY, dana deposito kembali mengalami peningkatan sejak Maret 2018 sejalan dengan tren kenaikan suku bunga deposito," ujar Manajemen BCA dalam keterangan pers, Kamis (25/10/2018).
Pada akhir September 2018, non performing loan (NPL) berada di level 1,4% dengan liquidity to coverage ratio 187%. Adapun rasio funding atau loan to funding ratio (LFR) sebesar 80,9%. Rasio kecukupan modal (CAR) 23,2%. Adapun NIM turun dari 6,2% menjadi 6,1%.
(roy) Next Article Total Kredit BCA di Q1-2019 Capai Rp 532 T
Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya yang naik 10,1% menjadi Rp 45,9 triliun di kuartal III-2018 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 41,7 triliun.
![]() |
"Meskipun mengalami penurunan secara YoY, dana deposito kembali mengalami peningkatan sejak Maret 2018 sejalan dengan tren kenaikan suku bunga deposito," ujar Manajemen BCA dalam keterangan pers, Kamis (25/10/2018).
Pada akhir September 2018, non performing loan (NPL) berada di level 1,4% dengan liquidity to coverage ratio 187%. Adapun rasio funding atau loan to funding ratio (LFR) sebesar 80,9%. Rasio kecukupan modal (CAR) 23,2%. Adapun NIM turun dari 6,2% menjadi 6,1%.
(roy) Next Article Total Kredit BCA di Q1-2019 Capai Rp 532 T
Most Popular