
Beban Kurs dan Beban Penjualan Tinggi, Latinusa Rugi Rp 48 M
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
25 October 2018 16:00

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pelat Timah Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau Latinusa mencatatkan kerugian bersih senilai US$ 3,2 juta atau Rp 48,06 miliar (kurs Rp 15.000/US$) pada kuartal III-2018. Pada periode yang sama 2017 perseroan masih membukukan laba bersih senilai US$ 390,79 ribu.
Padahal, NIKL mencatat kenaikan penjualan bersih sebesar 12,22% menjadi US$ 123,46 juta atau Rp 1,85 triliun dibanding kuartal III tahun lalu senilai US$ 102,4 juta.
Penjualan lokal (gross) atau sebelum retur pajak meningkat 11,17% menjadi US$ 123,38 juta, selain itu penjualan ekspor (gross) tumbuh 499% yakni senilai US$ 467,36 ribu.
Namun beban penjualan dan beban keuangan yang tinggi mendorong kerugian yang diperoleh perseroan pada periode tersebut.
Tercatat beban pokok penjualan meningkat lebih tinggi dari pendapatan yakni 14,64% secara year on year (YoY) menjadi US$ 117,39 miliar.
Selain itu NIKL harus menanggung rugi selisih kurs senilai US$ 3,44 juta atau meningkat 4.089% dibandingkan dengan rugi selisih kurs pada kuartal III-2017 yang hanya US$ 82,19 ribu.
Liabilitas perseroan naik 4,32% menjadi US$ 88,12 juta dibandingkan dengan liabilitas pada akhir 2017 senilai US$ 84,47 juta. Sedangkan ekuitas NIKL turun 7,60% pada periode yang sama menjadi US$ 38,48 juta.
Sementara itu, aset perseroan di periode Januari-September 2018 naik tipis 0,38% menjadi US$ 126,6 juta dibandingkan dengan aset perusahaan di akhir 2017 senilai US$ 126,12 juta.
(hps/hps) Next Article Harga Saham Latinusa Melesat 18,50%, Ada Apa?
Padahal, NIKL mencatat kenaikan penjualan bersih sebesar 12,22% menjadi US$ 123,46 juta atau Rp 1,85 triliun dibanding kuartal III tahun lalu senilai US$ 102,4 juta.
Penjualan lokal (gross) atau sebelum retur pajak meningkat 11,17% menjadi US$ 123,38 juta, selain itu penjualan ekspor (gross) tumbuh 499% yakni senilai US$ 467,36 ribu.
Namun beban penjualan dan beban keuangan yang tinggi mendorong kerugian yang diperoleh perseroan pada periode tersebut.
Selain itu NIKL harus menanggung rugi selisih kurs senilai US$ 3,44 juta atau meningkat 4.089% dibandingkan dengan rugi selisih kurs pada kuartal III-2017 yang hanya US$ 82,19 ribu.
Liabilitas perseroan naik 4,32% menjadi US$ 88,12 juta dibandingkan dengan liabilitas pada akhir 2017 senilai US$ 84,47 juta. Sedangkan ekuitas NIKL turun 7,60% pada periode yang sama menjadi US$ 38,48 juta.
Sementara itu, aset perseroan di periode Januari-September 2018 naik tipis 0,38% menjadi US$ 126,6 juta dibandingkan dengan aset perusahaan di akhir 2017 senilai US$ 126,12 juta.
(hps/hps) Next Article Harga Saham Latinusa Melesat 18,50%, Ada Apa?
Most Popular