Analisis Teknikal

Waspada Tekanan Ekonomi Global, IHSG Berpotensi Melemah

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
24 October 2018 08:15
Proyeksi IHSG hari ini akan melemah, dengan kisaran pergerakannya di level 5.825 hingga 5.743.
Foto: Seorang pria berjalan melewati layar di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta. (Reuters/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin, Selasa (23/10/2018) kembali melemah 0,73% ke level 5.797. Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan bahwa IHSG akan melemah, dengan kisaran pergerakannya di level 5.825 hingga 5.743.

Kami menganalisis kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.


Pagi dini hari, indeks bursa saham utama Wall Street ditutup berguguran, Dow Jones turun 0,5%, S&P 500 tergelincir 0,55%, dan Nasdaq terpangkas 0,42%. Saham Caterpillar terjun bebas 7,56%. Hambatan masuk ke pasar Negeri Tirai Bambu menjadi penyebab utamanya sebab China adalah pasar ekspor terbesar bagi Caterpillar.

Pelaku pasar pada hari ini perlu mencermati pergerakan rupiah, alotnya negosiasi Brexit akibat perselisihan perbatasan di Irlandia Utara "backstop" belum selesai. Hal ini berpotensi menguatkan dolar dolar AS dan melemahkan mata uang lainnya. Belum lagi lembaga pemeringkat global yakni Moody's yang menurunkan peringkat utang Italia meski masih di level stabil.

Secara teknikal, setelah IHSG cenderung berkonsolidasi terhadap arah pergerakannya kemarin, ternyata IHSG cenderung mengarah ke pelemahan. Hal ini terlihat dari pola grafik pada penutupannya yaitu senja yang muram (evening star), pola tersebut termasuk dalam pola yang memiliki kecenderungan memberikan pelemahan pada perdagangan selanjutnya.

Sumber: Revinitif
Tekanan jangka pendek masih ada, karena IHSG kembali bergerak di bawah garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA 5).

Meskipun demikian pada indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) masih menunjukan arah kecenderungan menguat, karena pola persilangan emas (golden cross) masih terbentuk.


Kami berpandangan bahwa IHSG akan bergerak variatif hari ini dengan kecenderungan melemah, derasnya tekanan ekonomi dari global menjadi salah satu penyebab utama. 


TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/prm) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular