Rupiah Kena 'Double Punch': Keok di Kurs Acuan & Spot

Alfado Agustio & Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
23 October 2018 10:53
Proyeksi Suku Bunga Acuan Ditahan, Rupiah Makin Tak Berdaya
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Di tengah kedigdayaan dolar AS, rupiah mendapat tekanan dari dalam negeri. Tekanan tersebut berupa proyeksi pasar terhadap hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia siang ini terkait suku bunga acuan.
 
Konsensus yang dihimpun tim CNBC Indonesia memperkirakan, Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga acuannya di level 5,75%.
 
Menurut ekonom Moody's Analytics Katrina Ell, BI masih akan menahan suku bunga acuan untuk saat ini.
 
"BI sudah menaikkan suku bunga pada September, sehingga total kenaikan mencapai 150 bps. Kenaikan lebih lanjut akan terjadi pada 2019," kata Ell.
 
Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, mengatakan belum ada kebutuhan untuk mengerek suku bunga acuan lebih lanjut pada bulan ini. Pasalnya, tingkat inflasi domestik masih terkendali. Rupiah pun relatif stabil dalam sepekan terakhir.
 
Namun, Josua memperkirakan siklus kenaikan suku bunga acuan tahun ini belum selesai. BI diperkirakan menaikkan suku bunga dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan depan.
 
"Meskipun BI diperkirakan mempertahankan tingkat suku bunga kebijakan pada RDG bulan ini, tetapi ruang pengetatan kebijakan moneter masih berpotensi terjadi pada November. Terutama setelah BI melakukan asessmen pada data pertumbuhan ekonomi dan transaksi berjalan kuartal III serta mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed pada Desember," papar Josua.
 
Perkiraan suku bunga acuan yang ditahan, menyebabkan rupiah tidak memiliki bensin penguatan. Akibatnya, rupiah pun tertekan bersamaan dengan kedigdayaan dolar AS.
 
 
  TIM RISET CNBC INDONESIA



 
 


(alf)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular