Buntuti Bursa Global, Indeks Australia & Korsel di Zona Merah
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
23 October 2018 07:31
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Australia dan Korea Selatan mengekor pergerakan pasar saham global di awal perdagangan hari Selasa (23/10/2018) dan terperosok ke zona negatif.
Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,43% menjadi 5.879,7 sementara indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,73% ke posisi 2.145,88 dalam perdagangan di sesi pagi, menurut data CNBC International hingga pukul 7.22 WIB.
Bursa Jepang beberapa saat sebelumnya dibuka anjlok akibat ketegangan geopolitik dari kasus kematian jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi yang membayangi sentimen investor serta penantian diumumkannya kinerja keuangan emiten.
Indeks Nikkei 225 anjlok 1% ke 22.388,6 dan indeks Topix turun 0,88% menjadi 1.680,38 di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Negara-negara maju, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jerman, telah meminta pemerintah Arab untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus yang terjadi di konsulat Arab di Istanbul, Turki, tersebut. Khashoggi sendiri adalah kolumnis surat kabar Washington Post yang juga merupakan penduduk AS dan dikenal kritis terhadap pemerintahan Arab.
(prm) Next Article Buntuti Pasar Global, Bursa Australia & Korsel Terkoreksi
Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,43% menjadi 5.879,7 sementara indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,73% ke posisi 2.145,88 dalam perdagangan di sesi pagi, menurut data CNBC International hingga pukul 7.22 WIB.
Bursa Jepang beberapa saat sebelumnya dibuka anjlok akibat ketegangan geopolitik dari kasus kematian jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi yang membayangi sentimen investor serta penantian diumumkannya kinerja keuangan emiten.
Negara-negara maju, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jerman, telah meminta pemerintah Arab untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus yang terjadi di konsulat Arab di Istanbul, Turki, tersebut. Khashoggi sendiri adalah kolumnis surat kabar Washington Post yang juga merupakan penduduk AS dan dikenal kritis terhadap pemerintahan Arab.
(prm) Next Article Buntuti Pasar Global, Bursa Australia & Korsel Terkoreksi
Most Popular