Investor Tak Mau Pegang Rupiah Terlalu Lama
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 October 2018 16:22

Bank Indonesia (BI) dan pemerintah perlu mencermati perkembangan ini. Untuk faktor eksternal memang di luar kuasa mereka, tetapi otoritas moneter dan fiskal memiliki kewenangan untuk memperbaiki transaksi berjalan.
Berbagai kebijakan telah ditempuh seperti pewajiban pencampuran 20% bahan bakar nabati untuk minyak solar/diesel atau B20, menaikkan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 untuk ribuan produk impor, dan sebagainya sudah ditempuh untuk mengurangi impor. Bahkan ke depan ada kebijakan baru untuk menjaring devisa hasil ekspor secara lebih efektif yaitu membuat Special Deposit Account (SDA) di BI.
Namun pembenahan transaksi berjalan juga membutuhkan pembenahan struktural. Industri manufaktur nasional harus dibangkitkan kembali agar bisa memproduksi barang jadi atau setengah jadi untuk diekspor. Sudah bukan saatnya lagi Indonesia menggantungkan diri kepada ekspor komoditas. Pembangunan industri manufaktur juga diharapkan mampu mengurangi impor karena berbagai kebutuhan domestik bisa diproduksi di dalam negeri.
Jika transaksi berjalan masih defisit seperti sekarang, apalagi kalau malah membengkak, kasihan rupiah. Dia akan terus 'dihukum' oleh pasar dan semakin lemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/wed)
Berbagai kebijakan telah ditempuh seperti pewajiban pencampuran 20% bahan bakar nabati untuk minyak solar/diesel atau B20, menaikkan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 untuk ribuan produk impor, dan sebagainya sudah ditempuh untuk mengurangi impor. Bahkan ke depan ada kebijakan baru untuk menjaring devisa hasil ekspor secara lebih efektif yaitu membuat Special Deposit Account (SDA) di BI.
Namun pembenahan transaksi berjalan juga membutuhkan pembenahan struktural. Industri manufaktur nasional harus dibangkitkan kembali agar bisa memproduksi barang jadi atau setengah jadi untuk diekspor. Sudah bukan saatnya lagi Indonesia menggantungkan diri kepada ekspor komoditas. Pembangunan industri manufaktur juga diharapkan mampu mengurangi impor karena berbagai kebutuhan domestik bisa diproduksi di dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/wed)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular