Internasional

Dibayangi Trump, Surplus Dagang Jepang dengan AS Menyusut

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
18 October 2018 13:36
Surplus perdagangan Jepang dengan Amerika Serikat (AS) menyusut untuk tiga bulan berturut-turut, menurut data resmi yang dirilis Kamis (18/10/2018).
Foto: REUTERS/Issei Kato
Tokyo, CNBC Indonesia - Surplus perdagangan Jepang dengan Amerika Serikat (AS) menyusut untuk tiga bulan berturut-turut, menurut data resmi yang dirilis Kamis (18/10/2018). Pemerintah Jepang saat ini tengah mengamati dengan cemas perseteruan dagang antara AS dan China.

Angka-angka itu juga menunjukkan surplus perdagangan globalĀ Jepang secara keseluruhan, tetapi ekspor tersebut telah menurun untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun, tampaknya sebagai akibat dari beberapa bencana alam beberapa waktu terakhir.



Surplus perdagangan Jepang dengan AS mencapai 590,3 miliar yen (Rp 80 triliun) di September, turun 4% secara tahunan (year-on-year/ yoy).

Ekspor mesin konstruksi dan suku cadang mobil turun, dan impor bahan bakar fosil dan barang-barang AS lainnya justru naik.

Presiden AS Donald Trump dilaporkan menyebut Jepang sebagai target perang dagang berikutnya setelah China, saat ia berusaha untuk mengurangi defisit perdagangan Washington.

Tokyo telah menyaksikan pemerintahan Trump memberlakukan tarif pada barang-barang Cina dan mengritik kebijakan mata uang Beijing.

Pejabat AS dan Jepang diperkirakan akan memulai pembicaraan perdagangan di Januari.

Jepang mencatat surplus perdagangan global sebesar 139,6 miliar yen, surplus pertama dalam tiga bulan terakhir.

Namun ekspor menurun untuk pertama kalinya dalam 22 bulan, dengan penurunan ekspor kendaraan dan peralatan telekomunikasi, di antara produk-produk lainnya.



Bloomberg mengutip para ahli yang mengatakan penurunan itu adalah akibat dari serangkaian bencana alam, termasuk topan yang membanjiri bandara di wilayah Kansai, dan gempa bumi di Jepang utara Hokkaido yang mengganggu jalur pasokan.

Defisit Jepang dengan mitra dagang terbesarnya, China, meningkat 30,6%.
(prm) Next Article AS-Jepang Segera Teken Kesepakatan, Bursa Saham Asia Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular