Asumsi Kurs Rp15.000/US$: Grusa-grusu atau Keseimbangan Baru?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 October 2018 21:01
Rupiah Tak Punya 'Beking' di Dalam Negeri
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Sementara di dalam negeri, penyokong rupiah dari transaksi berjalan (current account) masih absen. Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi berjalan pada 2019 masih mengalami defisit 2,5-3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

Arus modal masih akan mengarah ke AS, sementara pasokan valas dari ekspor-impor barang dan jasa pun sangat terbatas. Tertekan dari luar, rupiah juga tidak punya 'beking' di dalam negeri.  

Oleh karena itu, kecenderungan rupiah ke depan memang melemah. Jika transaksi berjalan masih defisit, memang ruang rupiah untuk menguat sangat terbatas. 

Jadi, apakah asumsi kurs di Rp 15.000/US$ sudah tepat? Mungkin. Sebab rupiah bisa jadi sudah berada di keseimbangan baru yaitu kisaran Rp 15.000/US$ karena ruang penguatan semakin sempit.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/wed)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular