
Rupiah di Rp 15.000/US$, Ini Postur APBN di Tahun Politik
Muhammad Choirul & Ranny Virgina Utami, CNBC Indonesia
15 October 2018 16:55

Jakarta, CNBC Indonesia - RUU APBN 2019 kembali direvisi dari usulan awal. Nilai rupiah diasumsikan lebih lemah dari Rp 14.500/US$ ke Rp 15.000/US$ dalam usulan terakhir yang disampaikan Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) ke Badan Anggaran DPR.
"Banyak perkembangan yang terjadi. Dengan pertemuan yang terjadi di Bali kita mendapat sesuatu untuk menakar asumsi asumsi untuk direview kembali," kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Senin (15/10/2018).
Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, rata-rata nilai tukar Rp 14.800-15.200/US$ di 2019.
"Berdasarkan usulan dari Pak Gubernur BI mengenai range nilai tukar, kami usulkan kami pakai nilai tengah di angka Rp 15.000/US$ untuk nilai tukar 2019," kata Menkeu Sri Mulyani.
Berikut usulan perubahan asumsi makro 2019:
- Belanja Pemerintah Pusat : Rp 1.635 triliun (naik dari usulan sebelumnya Rp 1.607,3 triliun)
- Belanja K/L : Rp 840,5 triliun
- Belanja Non K/L : Rp 794 triliun
Terdiri dari :
- Pembayaran Bunga Utang : Rp 275,9 triliun
- Subsidi Energi : Rp 164,1 triliun (naik dari usulan sebelumnya Rp 156,5)
Keseimbangan Primer : Rp 21,3 triliun
Defisit APBN 2019 : Rp 297,2 triliun atau 1,84% dari PDB.
(dru/wed) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
"Banyak perkembangan yang terjadi. Dengan pertemuan yang terjadi di Bali kita mendapat sesuatu untuk menakar asumsi asumsi untuk direview kembali," kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Senin (15/10/2018).
Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, rata-rata nilai tukar Rp 14.800-15.200/US$ di 2019.
Berikut usulan perubahan asumsi makro 2019:
- Pertumbuhan Ekonomi : 5,3%
- Inflasi : 3,5%
- Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan : 5,3%
- Nilai Tukar Rupiah (Rp/US$) : 15.000
- Harga Minyak Mentah (US$/Barel) : 70
- Lifting Minyak (Ribu Barel per Hari) : 775
- Lifting Gas (Ribu Barel Per Hari) : 1.250
- Cost Recovery (miliar dolar) : 10,22
- Pendapatan Negara : Rp 2.165,1 triliun (sama dengan usulan)
- Belanja Negara : Rp 2.462,3 triliun (naik dari usulan sebelumnya Rp 2.439,7 triliun)
- Belanja Pemerintah Pusat : Rp 1.635 triliun (naik dari usulan sebelumnya Rp 1.607,3 triliun)
- Belanja K/L : Rp 840,5 triliun
- Belanja Non K/L : Rp 794 triliun
Terdiri dari :
- Pembayaran Bunga Utang : Rp 275,9 triliun
- Subsidi Energi : Rp 164,1 triliun (naik dari usulan sebelumnya Rp 156,5)
Keseimbangan Primer : Rp 21,3 triliun
Defisit APBN 2019 : Rp 297,2 triliun atau 1,84% dari PDB.
(dru/wed) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Most Popular