Gaet Investor Asing, BEI Akan Roadshow Sampai ke Eropa
Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 October 2018 11:57
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk menarik investor-investor asing untuk berinvestasi di pasar saham dalam negeri dengan melakukan roadshow ke kota-kota finansial baik di Asia maupun Eropa. Langkah ini akan dilakukan bersama dengan tujuh pasar saham lainnya di Asean.
Direktur Utama BEI Inarno Djayadi mengatakan dia dan perwakilan dari tujuh bursa saham Asean lainnya baru saja melakukan pertemuan rutin di Singapura. Dalam pertemuan itu dibahas bagaimana memajukan industri pasar modal di kawasan Asia Tenggara dengan menggaet lebih banyak investor asing.
"Kita akan mengadakan roadshow bersama-sama dengan negara-negara di Asean ke kota finansial, bisa di Asia dan sampai ke Eropa. Roadshow akan mengundang 10 emiten terbaik dari masing-masing negara," kata Inarno di gedung BEI, Jakarta, Senin (15/10).
Selain merencanakan untuk mengadakan roadshow bersama, dalam pertemuan tersebut kedelapan negara tersebut juga berencana untuk membuat website bersama untuk memperkenalkan pasar saham dari setiap negara dalam satu akses.
"Tujuannya untuk mengenalkan bursa-bursa di Asean dan promosi," imbuh dia.
Sementara itu, menanggapi kondisi pasar modal yang belakangan ini bergerak volatil karena efek eksternal. Inarno menyebutkan hal tersebut tak terlalu menjadi fokus dalam pertemuan tersebut, meski setiap negara mengalami kondisi yang sama.
"Mereka tidak cerita, kita lebih ke arah promosi saja," tutup dia.
(roy/roy) Next Article Simak! 7 Saham Paling Banyak Diborong Asing 2019
Direktur Utama BEI Inarno Djayadi mengatakan dia dan perwakilan dari tujuh bursa saham Asean lainnya baru saja melakukan pertemuan rutin di Singapura. Dalam pertemuan itu dibahas bagaimana memajukan industri pasar modal di kawasan Asia Tenggara dengan menggaet lebih banyak investor asing.
"Tujuannya untuk mengenalkan bursa-bursa di Asean dan promosi," imbuh dia.
Sementara itu, menanggapi kondisi pasar modal yang belakangan ini bergerak volatil karena efek eksternal. Inarno menyebutkan hal tersebut tak terlalu menjadi fokus dalam pertemuan tersebut, meski setiap negara mengalami kondisi yang sama.
"Mereka tidak cerita, kita lebih ke arah promosi saja," tutup dia.
(roy/roy) Next Article Simak! 7 Saham Paling Banyak Diborong Asing 2019
Most Popular