Neraca Dagang Surplus, IHSG berbalik Arah ke Zona Hijau

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 October 2018 11:46
Hingga berita ini dibuat IHSG diperdagangakan menguat 0,14% ke level 5.763 setelah sempat terkoreksi 0,37% ke level 5.735.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak labil menanti penggumuman rilis data ekspor-impor pada September 2018. IHSG mengawali pekan ini dengan meyakinkan, menguat 0,52% ke level 5.786 poin. Kemudian penguatannya bertambah 1,03% ke level 5.816.

Namun, IHSG sempat terdampar ke zona merah seiring rilis data ekspor oleh Badan pusat Statistik (BPS) yang hanya menguat tipis. 
Ekspor September 2018 mencapai US$ 14,83 miliar atau tumbuh 1,7%. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekspor pada September sebesar 7,44% year-on-year (YoY), impor tumbuh 25,85% YoY, dan neraca perdagangan defisit US$ 600 juta.

Namun pelaku pasar mendapatkan angin segar ketika data impor dirilis, impor September 2018 mencapai US$14,60 miliar atau turun 13,18 persen dibanding Agustus 2018, sebaliknya jika dibandingkan September 2017 naik 14,18 persen.

Hal tersebut membuat IHSG berbalik arah menguat, hingga berita ini dibuat IHSG diperdagangakan menguat 0,14% ke level 5.763 setelah sempat terkoreksi 0,37% ke level 5.735.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular