
Rumor Divestasi Merebak Lagi, Saham Holcim Indonesia Melesat
hps, CNBC Indonesia
11 October 2018 10:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Lagi-lagi saham PT Holcim Lafarge Indonesia Tbk (SMCB) bergerak liar pada perdagangan hari ini. Rumor seputar divestasi saham milik LafargeHolcim masih jadi penggerak dan diperbincangkan pelaku pasar.
Harga saham hingga pukul 10.13 WIB harga saham SMCB naik 7,03% ke level Rp 1.370/saham. Volume perdagangan saham mencapai 23,73 juta saham senilai Rp 31,42 miliar.
Dalam sepekan ini, harga saham SMCB naik 27,91%, sementara itu dari awal tahun hingga hari ini naik 64,67%.
Rumor seputar pelepasan saham Lafarge di Holcim Indonesia sejatinya sudah ramai sejak dua bulan lalu. Awalnya merebak kabar saham Lafarge akan dibeli perusahaan semen China, Anchui Conch.
Direktur PT Conch Cement Indonesia Wang Hai Wing sempat ditanyakan perihal tersebut. Namun ia menyangkal dengan mengatakan, "Saat ini belum ada. Kami belum bisa bicara terlalu banyak soal ini," ujar Wang singkat
Lalu muncul nama Taiheiyo Cement Corp, perusahaan semen asal Jepang, yang juga dikabarkan berminat membeli kepemilikan saham Holcim. Selain itu ada juga miliade asal Malaysia Francis Yeoh dari YTL Corp yang juga dikabarkan akan membeli saham Lafarge.
Selain itu, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan HeidelbergCement AG, pemegang saham t PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga digadang-gadang ikut dalam pertempuran merebut saham Lafarge di Holcim tersebut.
Manajemen Holcim Indonesia juga tak banyak komentar soal rencana divestasi saham tersebut.
(hps/gus) Next Article Industri Semen Suram, Laba SMCB Anjlok 23,72% Jadi Rp 539 M
Harga saham hingga pukul 10.13 WIB harga saham SMCB naik 7,03% ke level Rp 1.370/saham. Volume perdagangan saham mencapai 23,73 juta saham senilai Rp 31,42 miliar.
Dalam sepekan ini, harga saham SMCB naik 27,91%, sementara itu dari awal tahun hingga hari ini naik 64,67%.
Dari sisi fundamental, Kiwoom Indonesia mencatat penjualan Holcim Indonesia hingga akhir September 2018 meningkat 7% menjadi Rp7,37 triliun didorong oleh volume penjualan sebesar tiga juta ton dari kebutuhan sektor perumahan dan infrastruktur.
Peningkatan penjualan tentunya menambahkan pundi-pundi pendapatan perusahaan. Pencapaian tersebut didukung strategi perusahaan.
"Dalam meningkatkan penjualan, tentunya strategi perusahaan dengan berusaha selalu mengutamakan dan memberikan solusi yang bernilai untuk pelanggan di seluruh wilayah Indonesia. Peningkatan penjualan juga di dorong dari penjualan untuk sektor perumahan dan infrastruktur. Sebagai informasi perusahaan menjual produk kemasan baru untuk konstruksi struktural dan cor beton," sebut riset Kiwoom hari ini.
Sementara itu, LafargeHolcim merupakan perusahaan asal Swiss yang memegang kendali penuh atas PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). LafargeHolcim menguasai 80,64% atau setara 6,18 miliar saham SMCB melalui anak usahanya, Holderfin B.V.Peningkatan penjualan tentunya menambahkan pundi-pundi pendapatan perusahaan. Pencapaian tersebut didukung strategi perusahaan.
Rumor seputar pelepasan saham Lafarge di Holcim Indonesia sejatinya sudah ramai sejak dua bulan lalu. Awalnya merebak kabar saham Lafarge akan dibeli perusahaan semen China, Anchui Conch.
Direktur PT Conch Cement Indonesia Wang Hai Wing sempat ditanyakan perihal tersebut. Namun ia menyangkal dengan mengatakan, "Saat ini belum ada. Kami belum bisa bicara terlalu banyak soal ini," ujar Wang singkat
Lalu muncul nama Taiheiyo Cement Corp, perusahaan semen asal Jepang, yang juga dikabarkan berminat membeli kepemilikan saham Holcim. Selain itu ada juga miliade asal Malaysia Francis Yeoh dari YTL Corp yang juga dikabarkan akan membeli saham Lafarge.
Selain itu, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan HeidelbergCement AG, pemegang saham t PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga digadang-gadang ikut dalam pertempuran merebut saham Lafarge di Holcim tersebut.
Manajemen Holcim Indonesia juga tak banyak komentar soal rencana divestasi saham tersebut.
(hps/gus) Next Article Industri Semen Suram, Laba SMCB Anjlok 23,72% Jadi Rp 539 M
Most Popular