IHSG Membara, Saham Superkrane Baru Tercatat Melesat 50%

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
11 October 2018 09:42
Padahal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat pembukaan terkoreksi dalam hingga 1,48%.
Foto: Tito Bosnia
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) terkena batas atas transaksi perdagangan (auto reject) dalam pencatatatan saham perdananya hari ini. Padahal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat pembukaan terkoreksi dalam hingga 1,48%.

Harga saham SKRN naik 50% ke level Rp 1.050/saham dari harga penawaran perdana sahamnya yakni Rp 700/saham. Volume perdagangan tercatat sebanyak 34,9 ribu unit saham senilai Rp 3,66 miliar.

Perusahaan penyedia jasa sewa crane ini sebelumnya melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 300 juta saham atau setara dengan 20% ke publik.

"IPO ini merupakan hal yang baru dan menarik bagi kami, memang tidak mudah namun kami akan menjalankan tata kelola yang baik di masa mendatang," ujar Tandiono Tan Direktur Utama Perseroan.

Dalam aksi ini, SKRN akan memperoleh dana segara dikisaran Rp 270 miliar. Dana tersebut akan digunakan dengan perincian 50% untuk pembayaran uang muka pembelian alat berat/crane, 25% untuk pelunasan utang bank dan leasing dan sisanya untuk modal kerja perusahaan.

Superkrane merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha penyewaan crane dan alat pendukung heavy lifting. Saat ini perusahaan terlibat dalam pengerjaan proyek pembangunan jalan tol, light rapid transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT).

Sebagai tambahan informasi, perseroan menargetkan bisa memperoleh kontrak pembangunan refinary development master plan (RDMP) milik Pertamina di Balikpapan. Jika memungkinkan, perusahaan bisa menggaet kontrak senilai US$ 2 miliar atau 25% dari total nilai proyek tersebut.
(hps/hps) Next Article Superkrane Bidik Kontrak US$ 2 M Proyek Refinery Pertamina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular