Internasional

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global, Wall Street Koreksi

Roy Franedya, CNBC Indonesia
10 October 2018 05:54
Investor khawatir akan penurunan ekonomi global yang membuat Wall Street koreksi.
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup koreksi pada perdagangan Selasa (9/10/2018) karena investor khawatir akan prospek pertumbuhan ekonomi global setelah perang dagang berkecamuk.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,21% (56,21 poin) menjadi 26.430,57, S&P 500 kehilangan 0,14% (4,09 poin) menjadi 2,880.34 dan Nasdaq Composite naik tipis 0,03% (2,07 poin) menjadi 7.738,02.

International Monetary Fund atau Dana Moneter Internasional (IMF) baru saja mengumumkan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2018 dan 2019 serta estimasi pertumbuhan ekonomi AS dan China 2019 dengan mengatakan kedua negara akan merasakan beban perang dagang mereka tahun depan.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump kembali mengulangi ancaman untuk mengenakan tarif tambahan impor China senilai US$267 miliar dolar jika Beijing membalas tarif baru-baru ini dan langkah-langkah lain yang diambil AS dalam perang dagang.

"Setengah bisnis emiten yang tercatat di S&P 500 berasal dari pasar luar negeri, kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi global akan membuat koreksi harga saham karena bisnis mereka akan terancam dengan penurunan pertumbuhan ekonomi global," kata Mark Luschini, kepala strategi investasi di Janney Montgomery Scott di Philadelphia.

Salah satu obat yang bikin bursa saham AS tidak terkoreksi dalam adalah penurunan yield obligasi 10 tahun pemerintah. Setelah lonjakan yield pekan lalu, kemarin yieldnya terlihat turun sehingga mengurangi tekanan pada saham.

"Hampir seperti 10 tahun melihat ke cermin dan takut sendiri. Ini turun, jadi saham telah diberi nafas, "kata Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco di New York.


(roy/roy) Next Article Data Lapangan Kerja AS Panas Lagi, Wall Street Dibuka Loyo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular