Analisis Teknikal

Naik 40% Dalam Sebulan, Saham Bank Panin Berpotensi Koreksi

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
09 October 2018 15:18
Saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) selama bulan berjalan (month to date/mtd) mengalami lonjakan 40%.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) selama bulan berjalan (month to date/mtd) mengalami lonjakan harga yang luar biasa hingga 40%. Saat berita ini diturunkan harganya bertenger di Rp 1.210/unit saham atau mengalami penurunan 1,22%.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa, PNBN mengungkapkan telah melepas seluruh kepemilikan anak usahanya yakni PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) kepada IBJ Leasing Co.Ltd. Jumlah saham yang dilepas dalam transaksi ini sebesar 57,54% atau 1,48 miliar lembar saham.
Menurut keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), IBJ Leasing merupakan perusahaan pembiayaan asal Jepang yang juga join venture (JV) partner dari VRNA yang mana keduanya telah mendirikan PT IBJ Verena Finance (IBJV) pada 10 Agustus 2018.

Kepemilikan saham IBJV tersebut masing-masing yakni 20% dimiliki oleh VRNA dan 80% saham dimiliki oleh IBJ Leasing.

PNBN juga menyangkal isu divestasi salah satu pemegang saham mayoritas perseroan yakni Votraint No.1103 PTY Ltd milik grup Australia and New Zealand Banking (ANZ) Ltd, dengan menyatakan rumor tersebut masih belum bisa dipastikan lebih lanjut.

Per 31 Agustus 2018, ANZ Ltd memiliki 38,82% atau 9,34 miliar saham saham Bank Panin. Sedangkan pemegang saham mayoritas lainnya yakni PT Panin Financial Tbk (PNLF) sebesar 46,04% dan kepemilikan publik sebesar 15,14%.

Bagaimana pergerakan saham PNBN kedepannya? Tim Riset CNBC Indonesia membuat analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
Naik 40% Dalam Sebulan, Ada Potensi Saham Bank Panin KoreksiSumber: Reuters
Sejak pertengahan Agustus 2018 atau dalam jangka menengah, PNBN terlihat cenderung mengalami kenaikan (uptrend). Dalam jangka pendek juga masih terlihat uptrend.

Namun demikian, ruang kenaikan PNBN kian terbatas karena telah memasuki area jenuh belinya (overbought), menurut indikator teknikal stochastic slow. 

Pola yang terbentuk saat berita ini ditulis adalah bintang jatuh (shooting star) disertai ekor panjang, mengindikasikan akan terjadi penurunan/bearish. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular