Koreksi Sepekan Terakhir, IHSG Berpotensi Balik Arah Hari Ini

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
08 October 2018 08:17
IHSG akan bergerak mencoba menguat diawal pekan dengan rentan pergerakan 5.705-5.820.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,43% ke level 5.731 pada perdagangan di akhir pekan lalu, Jumat (5/10/18). Nilai transaksi akhir pekan ini Jumat (5/10/2018) tercatat sebesar Rp 7,1 triliun dengan volume sebanyak 14,4 miliar unit saham.

Sektor properti (-1.57%) dan aneka Industri (-1.34%) menjadi pemimpin pelemahan. Faktor rupiah yang terdepresiasi kembali diakhir pekan hingga sempat menyentuh Rp 15.194/US$  diawal sesi perdagangan menjadi trigger utama.

Data cadangan devisa turun dibawah ekspektasi US$ 114,8 miliar dari US$ 117,9 miliar menurunkan tingkat kepercayaan investor terhadap pertahanan pemerintah untuk menahan depresiasi rupiah kedepan. Meskipun data kepercayaan konsumen naik secara index diatas ekspektasi sebesar 122,4 dari 121,6.

Analis dari Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal pergerakan IHSG membentuk pola terkonsolidasi dengan candlestick doji pada momentum dan tren pergerakan bearish jangka menengah.

Indikator Stochastic masuk pada area jenuh jual dengan momentum bearish RSI yang menekan. Meskipun demikian, potensi reversal jangka pendek hingga technical rebound memiliki peluang cukup besar.

"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak mencoba menguat diawal pekan dengan rentan pergerakan 5.705-5.820," ujar Lanjar.

Sedangkan analis dari Indosurya Sekuritas William Surya mengatakan, mengawali pekan kedua pada kuartal ke empat tahun 2018, kondisi pergerakan IHSG masih terlihat akan bergerak moderat dengan potensi menguat yang masih tergolong cukup besar.

Hal ini ini tentunya juga turut ditopang oleh kondisi fundamental perekonomian yang cukup baik serta langkah sigap pemerintah dalam mengantisipasi gejolak perekonomian.

"Pada hari ini IHSG berpotensi menguat dengan range di level 5.688 - 5.872," ungkap Willam.

Sementara Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada menambahkan, diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.705-5.717 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.748-5.762.

"Pergerakan IHSG yang kembali turun mendekati batas oversold-nya diharapkan aksi jual dapat lebih mereda, agar IHSG kembali menemukan momentum penguatannya," ungkap Reza.

Namun, pelemahan masih dapat terjadi jika sentimen yang ada kurang mendukung, terutama dengan perkiraan rupiah yang masih melemah. Sehingga tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat IHSG melanjutkan penurunannya.

Sedangkan analis dari Valbury Sekuritas menyatakan terbatasnya katalis positif dari dalam ditengah ancaman pelemahan rupiah serta dari faktor global, masih menjadi hambatan bagi IHSG untuk bisa keluar dari tekanan pada perdagangan di pekan ini.


(roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular