
Data Ekonomi AS Kinclong, Bursa Singapura Dibuka Turun 0,27%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
05 October 2018 08:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Singapura dibuka terkoreksi pada perdagangan hari ini. Indeks Straits Times (STI) dibuka turun 0,27% ke level 3.224,35 poin.
Semua sektor berada di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini. Koreksi bursa Singapura dipimppin sektor konsumer siklus yang turun 0,85%, sektor teknologi yang turun 0,83% dan sektor konsumer non siklus yang koreksi 0,73%.
Koreksi ini disebabkan sentimen negatif dari Amerika Serikat (AS). Berdasarkan survei ADP, perekonomian AS menciptakan 230.000 lapangan kerja sepanjang September. Ini adalah angka tertinggi sejak Februari.
Kemudian survei Institute of Supply Management (ISM) menyebutkan indeks aktivitas non-manufaktur pada September sebesar 61,6 atau naik 3,1 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Agustus 1997.
Pencapaian ini menunjukkan ada potensi peningkatan permintaan. Jika tidak direm, maka akan menimbulkan overheating alias pertumbuhan permintaan yang terlalu kencang dan tidak bisa diimbangi oleh penawaran. Akan tercipta inflasi yang sebenarnya tidak perlu.
Untuk mengendalikan inflasi, bank sentral AS akan memilih untuk menaikkan suku bunga acuan. Data ekonomi AS yang kinclong ini juga memicu aliran dana kembali ke AS.
(roy) Next Article Wall Street Bergerak Mix, Investor Tunggu Data Inflasi Besok
Semua sektor berada di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini. Koreksi bursa Singapura dipimppin sektor konsumer siklus yang turun 0,85%, sektor teknologi yang turun 0,83% dan sektor konsumer non siklus yang koreksi 0,73%.
Pencapaian ini menunjukkan ada potensi peningkatan permintaan. Jika tidak direm, maka akan menimbulkan overheating alias pertumbuhan permintaan yang terlalu kencang dan tidak bisa diimbangi oleh penawaran. Akan tercipta inflasi yang sebenarnya tidak perlu.
Untuk mengendalikan inflasi, bank sentral AS akan memilih untuk menaikkan suku bunga acuan. Data ekonomi AS yang kinclong ini juga memicu aliran dana kembali ke AS.
(roy) Next Article Wall Street Bergerak Mix, Investor Tunggu Data Inflasi Besok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular