Rupiah Terpuruk, Harga Saham 6 Emiten Ini Naik di Atas 20%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok 1,89% ke level 5.756,62 poin karena anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ke Rp 15.165/US$.

Harga saham PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) naik 22,03% menjadi Rp 720 per saham. YPAS telah ditransaksikan sebanyak 6 kali dengan volume 3.200 lembar saham. Total transaksinya Rp 1,95 juta.

Pilihan Redaksi Bos The Fed Bikin Pasar Saham Rugi Rp 22.807 T! Ini Orang Terkaya AS, Hartanya Setara Pendapatan Negara RI! Diguncang Asing yang Keluar Rp 1,16 T, IHSG Rontok 1,89%

Harga saham PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) naik 22,12% menjadi Rp 138 per saham. BAJA telah ditransaksikan sebanyak 4.361 kali dengan volume 39,56 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 5,47 miliar.


Harga saham PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) naik 23,85% menjadi Rp 805 per saham. PBSA telah ditransaksikan sebanyak 32 kali dengan volume 177,7 ribu lembar saham. Total transaksinya Rp 121,95 juta.

Harga saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) naik 24,5% menjadi Rp 2.160 per saham. ABMM telah ditransaksikan sebanyak 2 kali dengan volume 3.900 lembar saham. Total transaksinya Rp 8,42 miliar.

Harga saham PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) naik 24,6% menjadi Rp 466 per saham. SAPX telah ditransaksikan sebanyak 12 kali dengan volume 15.000 lembar saham. Total transaksinya Rp 6,99 juta.

Harga saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) naik 34,48% menjadi Rp 156 per saham. GDST telah ditransaksikan sebanyak 759 kali dengan volume 8,52 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 1,22 miliar.

Pada penutupan pasar spot hari ini, rupiah melemah 0,63% terhadap dolar AS menjadi Rp 15.165/US$.


(roy/roy) Next Article Ingat! Mulai Hari Ini Berlaku Auto Rejection Bawah (ARB) 15%