Ada Sinyal Kebijakan Anti Dumping, 2 Saham Baja Melesat

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
04 October 2018 12:16
Investor tampaknya merespons positif kebijakan pemerintah yang menyatakan siap melakukan kebijakan anti dumping.
Foto: REUTERS/Rebecca Cook
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham dua produsen baja pada perdagangan hari ini melesat tinggi. Investor tampaknya merespons positif kebijakan pemerintah yang menyatakan siap melakukan kebijakan anti dumping untuk menahan lonjakan impor alumunium dan baja ke pasar domestik.

Harga saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) pada perdagangan sesi I tercatat naik 34,48% ke level harga Rp 156/saham. Volume perdagangan saham mencapai 8,42 juta saham senilai Rp 1,21 miliar.

Salah satu pemicu kenaikan harga saham GDST juga terkait dengan proses merger dengan PT Jaya Pari Steel Tbk (JPRS). Skema yang digunakan adalah skema konversi saham setelah penggabungan selesai.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan perseroan, kedua emiten tersebut telah menyelesaikan proses penilaian independen sehingga mendapatkan niai pasar wajar 100% saham JPRS adalah sebesar Rp 381 per lembar saham.

Dengan demikian, rasio konversi saham diperoleh dengan perbandingan nilai pasar wajar GDST dan JPRS yang telah ditentukan oleh penilai independen, yaitu sebesar 1:1,39 atau setiap satu saham JPRS sebelum penggabungan, akan mendapatkan 1,39 saham GDST setelah penggabungan.

Terhitung mulai hari ini, bursa mengehentikan sementara perdagangan JPRS dan saham tersebut akan dihapus dari pencatatan (delisting) mulai 8 Oktober 2018.

Selain itu, harga saham PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 16,81% ke level Rp 132/saham. Volume perdagangan saham mencapai 22,24 juta saham senilai Rp 3,03 miliar.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah perlu melakukan langkah-langkah termasuk menerapkan kebijakan anti dumping.

"Sepanjang 2018, terjadi lonjakan impor aluminium dan steel. Kan pabrik baru produksi tahun ini. Ini menggambarkan dunia proteksi diri sendiri. Kita di sini ada keberpihakan yang lebih jelas. Kami sampaikan kemarin, kita perlu lakukan beberapa measure termasuk anti-dumping terhadap beberapa produk dan ini perlu kita lakukan," katanya.
(hps/miq) Next Article Saham KRAS Melesat Keras, Ada Apa Nih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular