Bencana Gempa & Likuiditas Seret Goyang 2 Saham Lippo

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
03 October 2018 11:06
Kedua saham terkoreksi karena sentimen yang berbeda.
Foto: Detik Foto/ Agung Pambudhy
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham milik Grup Lippo, pada perdagangan pagi ditransaksikan di zona merah. Kedua saham terkoreksi karena sentimen yang berbeda.

Harga saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) turun 2,82% ke level Rp 6.900/saham. Volume trasaksi tercatat mencapai 730 ribu saham senilai Rp 5,07 miliar.

Salah satu sentimen negatif yang mempengaruhi kinerja saham LPPF adalah dampak dari gempa di Sulawesi Tengah, khususnya di daerah Palu dan Donggala serta daerah sekitarnya.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia ( Aprindo) melaporkan para pengusaha ritel mengalami kerugian miliaran rupiah akibat dampak bencana gempa. Kerugian disebabkan gempa yang melanda serta adanya pengambilan sepihak barang-barang dagangan oleh masyarakat setempat yang tidak dikoordinasikan oleh pemda.

"Aprindo mencatat nilai kerugian sekitar Rp 450 miliar, dialami oleh anggota-anggota Aprindo yang memiliki toko, antara lain Ramayana, Matahari, Hypermart, Alfamidi, dan lainnya yang berlokasi di Poso, Palu, dan Donggala," kata Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey.

Lalu saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) juga mengalami koreksi 1,8% ke level Rp 328/saham. Volume perdagangan saham 24,79 juta saham senilai Rp 8,38 miliar.

Beberapa waktu lalu, Moody's Investor Service menurunkan peringkat PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dari B2 menjadi B3 dengan outlook negatif. Bersamaan dengan itu, Moody's juga menurunkan peringkat obligasi senior tanpa jaminan yang diterbitkan oleh Theta Capital Pte. Ltd., yang merupakan anak usaha LPKR dengan rating yang sama.

Wakil Presiden dan Analis Senior Moody Jacintha Poh mengatakan penurunan rating ini dilakukan dengan mempertimbangkan kemungkinan pelemahan arus kas perusahaan dalam 12-18 bulan ke depan. Hal tersebut akan berdampak pada kemampuan perusahaan untuk membayarkan utang-utangnya.

"Penurunan peringkat mencerminkan ekspektasi kami bahwa arus kas operasi Lippo Karawaci di level perusahaan induk akan melemah lebih lanjut dalam 12-18 bulan ke depan, sehingga kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya akan bergantung pada kemampuan penjualannya," tulis Jacintha dalam risetnya, Rabu (19/9)
(ray) Next Article Harga Saham Jeblok 46%, Lippo Karawaci Buyback Rp 75 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular