Tahan Koreksi IHSG, Nilai Tukar Rupiah Harus Lebih Stabil

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
02 October 2018 16:58
Hari ini IHSG ditutup melemah 1,16% karena rupiah menyentuh Rp 15.000/US$.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC IndonesiaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,16% ke level 5.875,62 pada perdagangan hari ini Selasa (2/10/18). Melemahnya nilai tukar rupiah yang menyentuh Rp 15 ribu/US$ diperkirakan menjadi pendorong utama bagi pelemahan IHSG.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan saat ini pasar bereaksi melakukan profit taking di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Selain itu, kekhawatiran investor terhadap tindakan Bank Indonesia (BI) yang dimungkinkan menaikkan suku bungan acuan kembali menjadi salah satu sentimen yang timbul dari pelemahan rupiah.

"Sebenarnya yang diharapkan investor itu bukan rupiah menguat namun lebih kepada rupiah yang stabil ya misalnya Rp 14.800/US$ sudah cukup yang penting stabil. Dan itu diperkirakan bisa membantu pasar saham untuk naik," ungkap Wawan, Selasa (2/10/18).

Selain itu dirinya juga melihat bahwa bencana gempa disusul tsunami yang menimpa kawasan Palu dan Donggala pekan lalu diperkirakan turut membentuk sentimen negatif lainnya.

Para pelaku pasar memperkirakan bahwa bencana tersebut bisa berpengaruh pada sektor keuangan dengan meningkatnya klaim asuransi hingga meningkatnya rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).

"Jadi Sentimen sebenarnya masih ada yang positif seperti deflasi September, laporan rilis kuartal III namun yang ditakutkan rupiah seperti ini terus ditambah misalnya bencana kemarin kan menjadi katalis negatif. Walaupun dibilang kredit cukup baik ya namun ada pertimbangan-pertimbangan lainnya," tambah Wawan.

Sementara itu, analis dari Panin Sekuritas William Hartanto menambahkan tekanan dari rupiah ke depannya akan berdampak pada fluktuasinya pergerakan IHSG.

Saat ini, para pelaku pasar masih terus menunggu laporan keuangan berbagai perusahaan pada kuartal III tahun ini dan mampu membuktikan bahwa tekanan global tidak memberikan dampak yang signifikan bagi pasar modal.

"Rupiah tentunya yang saat ini masih membuat IHSG positif sesekali maupun negatif sesekali. Untuk membuktikan apakah global masih memberikan pengaruh atau tidak yakni tinggal menunggu laporan keuangan berikutnya," ungkap William.



(roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular