Rupiah di Posisi Terlemah Tahun Ini dan Sejak Krismon

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 October 2018 08:29
Dolar AS Masih Jadi Buruan Investor
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Memang susah kalau dolar AS terus-terusan perkasa. Pada pukul 08:13 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) masih menguat 0,01%. Penguatan Dollar Index memang dalam rentang tipis, tetapi konsisten.

Dalam sepekan terakhir, Dollar Index sudah menguat 1,23%. Bahkan dalam 6 bulan ke belakang penguatannya mencapai 5,64%.

Sama seperti kemarin, keperkasaan dolar muncul karena kekhawatiran investor terhadap perkembangan di Italia. Mendapat kritik dari berbagai penjuru, Italia melawan balik dan membela rancangan anggaran mereka yang agresif bin ekspansif itu.

Luigi di Maio, Wakil Perdana Menteri Italia, menuding pejabat Uni Eropa sebagai pelaku terorisme karena mendikte pasar agar kecewa dengan Italia. “Pejabat di Uni Eropa melakukan terorisme di pasar,” tegasnya, dikutip dari Reuters.

Pejabat yang dimaksud adalah Pierre Moscovici, Komisioner Bidang Ekonomi Uni Eropa. Sebelumnya, Moscovici menegaskan fiskal Italia jelas melanggar aturan disiplin anggaran Uni Eropa.

Akibat kisruh di Italia, euro melemah 0,28% di hadapan dolar AS pada perdagangan kemarin. Bila kekhawatiran investor belum reda, maka euro bisa kembali tertekan hari ini dan dolar AS semakin digdaya.

Keperkasaan dolar AS tentu akan membuat mata uang lainnya melemah, tidak terkecuali rupiah. Oleh karena itu, investor perlu waspada karena ada risiko besar yang mengintai rupiah.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular