Walau Melemah, Rupiah Jadi Terbaik Ketiga di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 October 2018 16:47
Data Inflasi Bebani Rupiah
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Selain dari eksternal, sentimen domestik pun kurang suportif terhadap rupiah. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada September terjadi deflasi 0,18% secara month-to-month (MtM). Sementara secara YoY, inflasi tercatat 2,88% dan inflasi inti YoY ada di 2,82%. 

Bulan sebelumnya, BPS mencatat terjadi deflasi 0,05% secara bulanan. Kemudian inflasi tahunan berada di 3,2% dan inflasi inti tahunan sebesar 2,9%. 

Data inflasi September sedikit membawa pesimisme di pasar. Inflasi YoY yang lebih rendah dibandingkan Agustus menandakan permintaan agak lesu. Ini juga tercermin dari inflasi inti yang ikut melambat. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan akibat rilis data inflasi, utamanya saham-saham sektor konsumsi. Pada akhir perdagangan, sektor barang konsumsi amblas 1,46% yang membuat IHSG terkoreksi 0,53%. Lesunya permintaan membuat saham-saham barang konsumsi terkena aksi jual. 

Ditekan luar-dalam, rupiah pun tidak punya pilihan selain melemah. Namun positifnya, pelemahan rupiah masih tidak seberapa dibandingkan mata uang Asia lainnya, bahkan bisa menjadi terbaik ketiga.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular