
Dihajar Luar-Dalam, Kapitalisasi Bursa Hilang Rp 315 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 October 2018 16:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Nalai kapitalisasi pasar (market cap) dari Bursa Efek Indonesia dalam sembilan bulan pertama 2018 turun cukup dalam dibanding dengan akhir 2017. Secara year to date hingga 29 September 2018, market cap IHSG terkoreksi 4,46% atau kehilangan Rp 315 triliun.
Tercatat, hingga akhir kuartal ketiga lalu market cap bursa bernilai sebesar Rp 6.737 triliiun, sementara di akhir tahun lalu market cap ini bertengger di posisi Rp 7.052 triliun.
Kondisi ini disebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,96% sejak awal tahun. Sementara investor asing, tercatat masih mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sepanjang tahun ini, bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi full year tahun lalu.
(hps) Next Article Waspadai Risiko di Tengah Penguatan Pasar
Tercatat, hingga akhir kuartal ketiga lalu market cap bursa bernilai sebesar Rp 6.737 triliiun, sementara di akhir tahun lalu market cap ini bertengger di posisi Rp 7.052 triliun.
Kondisi ini disebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,96% sejak awal tahun. Sementara investor asing, tercatat masih mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sepanjang tahun ini, bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi full year tahun lalu.
Nilai tersebut mencapai Rp 51,17 triliun, dibandingkan dengan jumlah net sell sepanjang tahun lalu yang hanya sebesar Rp 39,86 triliun.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian sepanjang tahun ini hingga akhir September mencapai Rp 8,53 triliun. Jumlah ini naik dari posisi akhir tahun lalu yang rata-ratanya mencapai Rp 7,5 triliun.Beberapa sentimen yang mempengaruhi kinerja bursa saham sepanjang tahun ini, antara lain kenaikan suku bunga The Federal Reserves atau Bank Sentral AS sebanyak 75 basis poin. Lalu kebijakan AS yang mengenakan tarif terhadap produk-produk China, yang memicu perang dangang.
Selain itu, nilai tukar rupiah yang terdepresaiasi cukup dalam sepanjang tahun karena faktor sentimen eksternal tersebut. Selain itu, tiga defisit yang dialami indonesia juga memperburuk situasi pasar saham domestik.
Selain itu, nilai tukar rupiah yang terdepresaiasi cukup dalam sepanjang tahun karena faktor sentimen eksternal tersebut. Selain itu, tiga defisit yang dialami indonesia juga memperburuk situasi pasar saham domestik.
(hps) Next Article Waspadai Risiko di Tengah Penguatan Pasar
Most Popular