
Analisis Teknikal
Hijaunya IHSG Pascakenaikan BI Repo Rate Berpeluang Terganggu
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
01 October 2018 08:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve menaikkan suku bunganya pada Kamis (27/9/2018), Bank Indonesia (BI) mengikuti dengan kenaikan BI 7-day reverse repo rate sebesar 25 basis poin ke 5,75%. Bursa saham pun menghijau.
(ags/prm) Next Article IHSG Cenderung Melemah di Tengah Koreksi Harga Batu Bara
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat 0,31% selama sepekan lalu berkat kenaikan pada Jumat dipicu sentimen positif pascakenaikan suku bunga acuan nasional tersebut.
Padahal, pada awal pekan kemarin IHSG dibayangi sentimen negatif setelah AS mengenakan bea masuk baru sebesar 10% terhadap produk China senilai US$200 miliar (Rp 2.978 triliun). Namun secara perlahan indeks saham nasional mampu bangkit dan menutup pekan pada zona hijau.
Terjaganya rupiah hingga belum menyentuh level Rp 15.000 menjadi katalis positif meski the Fed menaikan suku bunganya. Aksi beli investor asing hingga Rp 1 triliun juga turut menyokong IHSG.
Namun demikian, pada hari ini kami memperkirakan IHSG akan mengalami pelemahan, dengan perkiraan rentang perdagangan antara 5.980 hingga 5.930. Kami mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Berdasarkan analisis secara teknikal, indeks kemarin ditutup dengan lilin putih pendek (white marubozu). Pola tersebut terbentuk karena level tertingginya terjadi pada akhir perdagangan. Akhir pekan kemarin indeks ditutup naik 47 poin (+0,79%) ke level 5.976.
Penguatan indeks berpotensi terhambat hari ini, pasalnya indeks mulai memasuki area jenuh belinya (overbought) menurut indikator teknikal stochastic slow.
Selain itu, posisi indeks digambarkan sudah cukup tinggi melewati level 61,8%, berdasarkan perhitungan deret angka fibonacci retracement sebagai alat bantu (tools) dalam memperkirakan pergerakan indeks.
Bursa AS sendiri awal pekan ini ditutup bervariasi antara lain: Indeks Dow Jones (+0,07%), S&P 500 (-0,01%) dan NASDAQ (+0,05%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
Padahal, pada awal pekan kemarin IHSG dibayangi sentimen negatif setelah AS mengenakan bea masuk baru sebesar 10% terhadap produk China senilai US$200 miliar (Rp 2.978 triliun). Namun secara perlahan indeks saham nasional mampu bangkit dan menutup pekan pada zona hijau.
Namun demikian, pada hari ini kami memperkirakan IHSG akan mengalami pelemahan, dengan perkiraan rentang perdagangan antara 5.980 hingga 5.930. Kami mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Berdasarkan analisis secara teknikal, indeks kemarin ditutup dengan lilin putih pendek (white marubozu). Pola tersebut terbentuk karena level tertingginya terjadi pada akhir perdagangan. Akhir pekan kemarin indeks ditutup naik 47 poin (+0,79%) ke level 5.976.
![]() |
Selain itu, posisi indeks digambarkan sudah cukup tinggi melewati level 61,8%, berdasarkan perhitungan deret angka fibonacci retracement sebagai alat bantu (tools) dalam memperkirakan pergerakan indeks.
Bursa AS sendiri awal pekan ini ditutup bervariasi antara lain: Indeks Dow Jones (+0,07%), S&P 500 (-0,01%) dan NASDAQ (+0,05%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article IHSG Cenderung Melemah di Tengah Koreksi Harga Batu Bara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular