BI Pede Transaksi DNDF Bakal Laris Manis

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 September 2018 18:45
BI secara resmi memperkenalkan transaksi domestic non deliverable forward (DNDF) sebagai bagian dari upaya memperdalam pasar keuangan
Foto: nanang hendarsah (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC IndonesiaBank Indonesia (BI) secara resmi memperkenalkan transaksi domestic non deliverable forward (DNDF) sebagai bagian dari upaya memperdalam pasar keuangan dalam rangka stabilitas nilai tukar rupiah.

Kepala Departemen Pengelolan Moneter BI Nanang Hendarsah mengungkapkan, payung hukum kebijakan tersebut akan diterbitkan mulai minggu depan. Meski demikian, bank sentral masih tetap menunggu kesiapan infrastruktur bank untuk mengimplementasikan hal itu.

"Minggu depan PBI [Peraturan Bank Indonesia] akan keluar. Tapi masih melihat kesiapan infrastruktur perbankan," kata Nanang dalam konferensi pers, Kamis (27/9/2018).
BI Pede Transaksi DNDF Bakal Laris ManisFoto: Nanang Hendarsah (CNBC Indonesia)

DNDF adalah transaksi forward yang penyelesaian transaksinya dilakukan secara netting dalam mata uang rupiah di pasar valuta asing domestik.

Adapun Kurs acuan yang digunakan, yaitu Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) untuk mata uang dolar AS terhadap rupiah dan kurs tengah BI untuk mata uang dolar AS terhadap rupiah.

Transaksi DNDF dapat dilakukan oleh bank dengan nasabah dan pihak asing untuk lindung nilai atas risiko nilai tukar rupiah. Misalnya, seperti investor asing, importir, dan korporasi yang memiliki utang valuta asing.

"Ini tidak akan membuat pengusaha menumpuk dolar-nya," kata Nanang.

Transaksi DNDF, kata Nanang, pun wajib didukung oleh underlying transaksi berupa perdagangan barang dan jasa, investasi, dan pemberian kredit bank dalam valuta asing.

Bank sentral cukup optimistis, bauran kebijakan ini akan mengundang minat para investor. BI mengklaim, transaksi melalui DNDF jauh lebih meminimalkan risiko nilai tukar ketimbang para investor melakukan hedging di offshore.

"Kalau saya melakukan pembicaraan di offshore yang sekarang sudah mendengar bahwa Indonesia memiliki produk ini, interest-nya cukup besar. Kami akan komunikasi dengan investor supaya mereka paham," katanya.





(dru) Next Article Gubernur BI: Domestic NDF Bukan Alat Spekulasi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular