BRI Targetkan Porsi Kredit Mikro Naik Jadi 40%

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
27 September 2018 18:03
Kredit untuk usaha mikro merupakan core bisnis perseroan, dimana potensi pertumbuhan pada bisnis UMKM kedepannya dinilai menjadi alasan utama.
Foto: Investor Summit (CNBC Indonesia/Tito Bosnia)
Makassar, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan akan meningkatkan komposisi pinjaman kepada Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) dari sebelumnya 34% menjadi 40% pada 2022 mendatang.

Kredit untuk usaha mikro merupakan core bisnis perseroan, dimana potensi pertumbuhan pada bisnis UMKM kedepannya dinilai menjadi alasan utama perseroan untuk menetapkan target ini.

Head of Investor Relations Achmad Royadi BRI mengatakan salah satu proses bisnis yang dilakukan perseroan yakni memberikan akses infrastruktur digital melalui BRISPOT.

"Para pemasar kredit mikro BRI bisa mempercepat Service Level Agreement (SLA) proses kredit mikro BRI menjadi 1-2 hari saja dari seblumnya rata-rata pemrosesan yang membutuhkan waktu 4-6 hari," ujar Achmad di Claro Hotel, KAMIS (27/9/18).

Aplikasi yang termasuk dalam penggunaan infrastruktur e-banking BRI oleh pihak ketiga (BRILink) tersebut memanfaatkan tenaga pemasar (mantri) yang langsung bertindak sebagai agen kepada kreditur mikro.

Strategi peningkatan porsi kredit bagi mikro tersbeut juga masuk dalam inovasi BBRI mengikuti tren kebutuhan layanan keuangan masyarakat di tengah perkembangan inklusi keuangan digital saat ini.

"Agen BRILINK saat ini telah mencapai 244,36 ribu. Kalau dulu kan banyak paper work yang harus dikerjakan oleh petugas kredit sekarang mendigitalkan proses lewat analisis kredit menggunakan aplikasi jadi punya akses data-data dar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mempercepat proses," tambahnya.

Sebagai tambahan informasi, hingga Juni 2018 sekitar 34% komposisi pinjaman perseroan brasal dari mikro. Sedangkan sisanya yakni ritel konsumer (21,3%), konsumer (16,4%), BUMN (14%) hingga korporasi 11,2%.

Sedangkan jumlah portofolio pinjaman hingga periode tersebut senilai Rp 759 triliun pada semester I tahun ini atau meningkat 15,19% dibandinkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 658,9 triliun.
(hps) Next Article Semester II-2018, BRI Akan Terbitkan Obligasi Rp 6 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular