
Tahun Politik, Sri Mulyani Ajak Investor AS Tetap Investasi
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
27 September 2018 12:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan kepada investor Amerika Serikat bahwa kondisi iklim investasi di Indonesia akan tetap baik dan stabil meskipun tahun depan adalah tahun politik.
"Saya meyakinkan anda bahwa ini (tahun politik) adalah siklus normal," ujar Sri Mulyani di hadapan investor Amerika Serikat (AS), dalam acara US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Mengapa dirinya bisa seyakin itu? Hal ini berangkat dari pengalamannya kala menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Ia bercerita, ketika menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia, dirinya sudah berkeliling dunia melihat para partai politik di berbagai negara memberikan janji-janji yang tidak populis, sehingga terbilang tidak realistis. Hal itu disebabkan, mereka berkompetisi.
"Tetapi di Indonesia, kalau Anda melihat janji program yang diberikan oleh semua partai dan pimpinan politik, itu sangat masuk akal. Maka, itulah mengapa saya katakan kepada Anda semua, kalau mekanisme demokrasi di Indonesia sangat baik," katanya.
Dengan begitu, lanjutnya, hal ini membuat Indonesia bisa melakukan pemilihan, bukan hanya pemimpinnya saja, tetapi juga program kerja yang ditawarkan, yang sebenarnya memberikan hasil yang baik.
"Kami berharap pemilu (2019) tidak memengaruhi reasonable behaviour. Kami optimistis, dan bahkan mungkin bisa menjadi contoh buat AS," pungkasnya sambil diiringi tawa.
(dru) Next Article AS Bisa Buat RI Terombang-ambing, Sri Mulyani Ada Jurusnya!
"Saya meyakinkan anda bahwa ini (tahun politik) adalah siklus normal," ujar Sri Mulyani di hadapan investor Amerika Serikat (AS), dalam acara US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Mengapa dirinya bisa seyakin itu? Hal ini berangkat dari pengalamannya kala menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Ia bercerita, ketika menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia, dirinya sudah berkeliling dunia melihat para partai politik di berbagai negara memberikan janji-janji yang tidak populis, sehingga terbilang tidak realistis. Hal itu disebabkan, mereka berkompetisi.
![]() |
"Tetapi di Indonesia, kalau Anda melihat janji program yang diberikan oleh semua partai dan pimpinan politik, itu sangat masuk akal. Maka, itulah mengapa saya katakan kepada Anda semua, kalau mekanisme demokrasi di Indonesia sangat baik," katanya.
"Kami berharap pemilu (2019) tidak memengaruhi reasonable behaviour. Kami optimistis, dan bahkan mungkin bisa menjadi contoh buat AS," pungkasnya sambil diiringi tawa.
(dru) Next Article AS Bisa Buat RI Terombang-ambing, Sri Mulyani Ada Jurusnya!
Most Popular