
Investor Ritel Minta OJK & BEI Cegah CNKO Reverse Stock
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
26 September 2018 17:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemegang saham ritel PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) kembali menyuarakan penolakan rencana perseroan melakukan reverse stock split. Jika hal itu dilakukan ada potensi investor akan mengalami kerugian karena penurunan harga saham hingga 80%.
CNKO berencana melakukan reverse stock split dengan rasio 5:1 dari harga saham saat ini Rp 50/saham menjadi Rp 250/saham. Menurut Pengurus Forum Investor Retail CNKO (FIRO), harga saham bisa balik lagi ke level Rp 50/saham.
"Ketika hal itu terjadi maka jumlah uang yang ditanam investor pada saham CNKO akan berkurang 80%," sebut pengurus FIRO.
FIRO menjelaskan hal serupa sudah terjadi pasar saham dari emiten yang melakukan hal serupa. Saham-saham tersebut, antara lain saham PT Smart Telecom Tbk (FREN), saham PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP), saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT. Bakrie & Brothers Tbk (BNBR).
"Semua saham di atas yang di RSS kan selalu drop 65%-95% dari nilai awalnya, yang membuat permasahan semakin rumit bagi investor ritel. Untuk PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) adalah ini kali ke 2 RSS dilakukan oleh CNKO," kata Pengurus FIRO
Beberapa emiten yang akan melakukan hal serupa adalah saham PT Bakrie Development Tbk (ELTY), PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) dan PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO).
CNKO juga sudah pernah melakukan reverse stock split pada 2003, setelah aksi korporaso tersebut harga saham meluncur ke harga Rp50/saham. "Jika reverse stock split tetap dilakukan maka bisa dibayangkan berapa jumlah kerugian para investor ritel sebab setelah reverse stock split dilakukan," sebut pengurus FIRO lagi.
Para pengurus FIRO diharapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) turun tangan dan menyelesaikan aksi korporasi yang dilakukan secara semena-mena yang secara terang-terangan merugikan para investor ritel. "Sudah terlalu banyak perusahaan yang melakukan manajemen perusahaan tanpa mengedepankan motto Good Corporate Governance (GCG)," tulis rilis tersebut.
(hps/roy) Next Article CNKO Konversi Utang Rp 761 M Jadi Saham Perusahaan?
CNKO berencana melakukan reverse stock split dengan rasio 5:1 dari harga saham saat ini Rp 50/saham menjadi Rp 250/saham. Menurut Pengurus Forum Investor Retail CNKO (FIRO), harga saham bisa balik lagi ke level Rp 50/saham.
"Ketika hal itu terjadi maka jumlah uang yang ditanam investor pada saham CNKO akan berkurang 80%," sebut pengurus FIRO.
FIRO menjelaskan hal serupa sudah terjadi pasar saham dari emiten yang melakukan hal serupa. Saham-saham tersebut, antara lain saham PT Smart Telecom Tbk (FREN), saham PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP), saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT. Bakrie & Brothers Tbk (BNBR).
"Semua saham di atas yang di RSS kan selalu drop 65%-95% dari nilai awalnya, yang membuat permasahan semakin rumit bagi investor ritel. Untuk PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) adalah ini kali ke 2 RSS dilakukan oleh CNKO," kata Pengurus FIRO
Beberapa emiten yang akan melakukan hal serupa adalah saham PT Bakrie Development Tbk (ELTY), PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) dan PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO).
CNKO juga sudah pernah melakukan reverse stock split pada 2003, setelah aksi korporaso tersebut harga saham meluncur ke harga Rp50/saham. "Jika reverse stock split tetap dilakukan maka bisa dibayangkan berapa jumlah kerugian para investor ritel sebab setelah reverse stock split dilakukan," sebut pengurus FIRO lagi.
Para pengurus FIRO diharapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) turun tangan dan menyelesaikan aksi korporasi yang dilakukan secara semena-mena yang secara terang-terangan merugikan para investor ritel. "Sudah terlalu banyak perusahaan yang melakukan manajemen perusahaan tanpa mengedepankan motto Good Corporate Governance (GCG)," tulis rilis tersebut.
(hps/roy) Next Article CNKO Konversi Utang Rp 761 M Jadi Saham Perusahaan?
Most Popular