
Fitch: Rupiah Melemah, Aset & Profitabilitas Bank RI Tertekan
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 September 2018 14:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Fitch Ratings menilai depresiasi kurs dan kenaikan suku bunga acuan berpeluang mengerem perbaikan kualitas aset perbankan nasional dan menekan profitabilitas meski margin keuntungan dinilai masih kuat.
Bersamaan dengan rasio modal inti yang tinggi, margin perbankan Indonesia--yang terhitung masih tinggi dibandingkan dengan perbankan di kawasan--masih akan cukup untuk bertindak sebagai penyangga terhadap dampak lanjutan turbulensi pasar.
"Aset dan liabilitas perbankan dalam mata uang asing secara umum masih selaras, atau telah mendapat perlindungan nilai (hedging), yang menahan risiko dari pelemahan kurs," tutur Direktur Fitch Gary Hanniffy dalam keterangan resmi pada Rabu (26/9/2018).
Namun, dia mengingatkan bahwa pelemahan lanjutan rupiah bisa menekan kemampuan pembayaran kewajiban debitur yang memiliki utang asing besar dan hedging yang terbatas, sehingga menekan risiko kualitas aset bank yang bersangkutan.
Saat ini, kredit berdenominasi asing menyumbang 15% dari total utangnya pada akhir semester I-2018, atau turun dari posisi 2014 sebesar 17% serta posisi era 1990-an sebesar 30%. Utang asing yang tak di-hedging nilainya hanya setara dengan 2% dari modal perbankan.
"Namun, angkanya masih tinggi dibandingkan dengan perusahaan sejenis di negara emerging market Kawasan," ujar Gary.
Fitch memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp) semester II-2018 dan 50 bp tahun depan. Kondisi ini akan menekan perbankan dari sisi biaya pendanaan dan bisa memperberat pertumbuhan ekonomi serta kualtas aset.
Per semester I-2018, sebagian besar kredit perbankan yang masuk dalam kategori 'perhatian khusus' saat ini mencapai 5,2% dari total outstanding kredit atau naik dari posisi akhir tahun 2017 sebesar 4,4%.
"Ini berisiko menjadi utang bermasalah (non-performing loan/NPL) jika kondisi perekonomian memburuk," Gary mengingatkan. Sampai saat ini, rasio pencadangan mayoritas perbankan nasional masih memuaskan, yakni rata-rata sebesar 145%.
(ags/dru) Next Article Kredit Lesu, Laba Bank Besar Australia Tertekan
Bersamaan dengan rasio modal inti yang tinggi, margin perbankan Indonesia--yang terhitung masih tinggi dibandingkan dengan perbankan di kawasan--masih akan cukup untuk bertindak sebagai penyangga terhadap dampak lanjutan turbulensi pasar.
"Aset dan liabilitas perbankan dalam mata uang asing secara umum masih selaras, atau telah mendapat perlindungan nilai (hedging), yang menahan risiko dari pelemahan kurs," tutur Direktur Fitch Gary Hanniffy dalam keterangan resmi pada Rabu (26/9/2018).
![]() |
Namun, dia mengingatkan bahwa pelemahan lanjutan rupiah bisa menekan kemampuan pembayaran kewajiban debitur yang memiliki utang asing besar dan hedging yang terbatas, sehingga menekan risiko kualitas aset bank yang bersangkutan.
Saat ini, kredit berdenominasi asing menyumbang 15% dari total utangnya pada akhir semester I-2018, atau turun dari posisi 2014 sebesar 17% serta posisi era 1990-an sebesar 30%. Utang asing yang tak di-hedging nilainya hanya setara dengan 2% dari modal perbankan.
"Namun, angkanya masih tinggi dibandingkan dengan perusahaan sejenis di negara emerging market Kawasan," ujar Gary.
Fitch memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp) semester II-2018 dan 50 bp tahun depan. Kondisi ini akan menekan perbankan dari sisi biaya pendanaan dan bisa memperberat pertumbuhan ekonomi serta kualtas aset.
Per semester I-2018, sebagian besar kredit perbankan yang masuk dalam kategori 'perhatian khusus' saat ini mencapai 5,2% dari total outstanding kredit atau naik dari posisi akhir tahun 2017 sebesar 4,4%.
"Ini berisiko menjadi utang bermasalah (non-performing loan/NPL) jika kondisi perekonomian memburuk," Gary mengingatkan. Sampai saat ini, rasio pencadangan mayoritas perbankan nasional masih memuaskan, yakni rata-rata sebesar 145%.
(ags/dru) Next Article Kredit Lesu, Laba Bank Besar Australia Tertekan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular