Internasional

Kredit Lesu, Laba Bank Besar Australia Tertekan

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
09 May 2018 16:02
Pertumbuhan kredit, khususnya di segmen kredit perumahan, melambat dan pendapatan non-bunga kemungkinan akan stagnan atau berkurang, kata Fitch Ratings.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings pada hari Rabu (9/5/2018) memprediksi laba jangka pendek bank besar Australia akan tertekan akibat pertumbuhan kredit yang melambat.

"Pertumbuhan kredit, khususnya di segmen kredit perumahan, melambat dan pendapatan non-bunga kemungkinan akan stagnan atau berkurang," kata Fitch Ratings, dilansir dari Reuters.


Bank harus menaikkan margin pinjaman untuk mempertahankan profitabilitas, meski hal itu masih menjadi prospek yang menantang akibat penyelidikan di sektor keuangan, kata lembaga pemeringkat itu.

Bank-bank terbesar di Australia menerapkan syarat pinjaman yang lebih ketat kepada para peminjam karena pengungkapan adanya penyimpangan sektor keuangan oleh Komisi Kerajaan (Royal Commission) menimbulkan kekhawatiran bahwa perekonomian akan menjadi korban dari era kelesuan pertumbuhan kredit.

Australia and New Zealand Banking Group (ANZ) pekan lalu mengatakan pertumbuhan pendapatan akan melambat akibat penyelidikan yang membongkar ketidakteraturan pemeriksaan pada praktik peminjaman, seiring dengan semakin ketatnya regulasi yang membuat nasabah tambah sulit meminjam uang.

Dalam anggaran 2018, pemerintah Australia mengisyaratkan kemungkinan bahwa belanja rumah tangga akan terdampak dari mengetatnya kondisi keuangan yang tidak diantisipasi. Kemungkinan besar, ini adalah konsekuensi dari pengungkapan Komisi Kerajaan.

Australia memiliki sistem perbankan oligopoli, dengan ANZ, Commonwealth Bank of Australia, Westpac Banking Corp, dan National Australia Bank sebagai bank besar secara kolektif mendominasi pinjaman properti, investasi, dan bisnis. Alhasil, warga negara Australi pun memiliki pilihan yang terbatas saat mencari pinjaman.

Bank-bank itu bertahan dari krisis keuangan, serta menemukan cara untuk menaikkan pendapatan dan laba. Bahkan mereka tetap kuat berdiri ketika regulasi ditingkatkan, misalnya pada tahun 2012-2013 ketika terdapat tindakan tegas terhadap praktik penjualan produk investasi dan asuransi.


Namun, beberapa bulan pertama dari penyelidikan Komisi Kerajaan menghasilkan lebih dari sekadar risiko reputasi seiring dengan dominasi praktik, struktur, dan pasar perbankan yang menjadi sasaran pengawasan tak diduga ini.

Pengendalian melalui regulasi terbaru kemungkinan besar akan diterapkan karena contoh-contoh penggelapan dan pengendalian pinjaman kecil yang lemah terungkap.
(prm) Next Article Wabah Corona, Fitch Tegaskan 4 Negara Ini Terdampak Langsung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular