Sentimen Serba Netral, Harga Batu Bara Stabil

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
26 September 2018 12:44
Harga batu bara Newcastle kontrak acuan bergerak stabil cenderung melemah, dengan terkoreksi tipis sebesar 0,04% kemarin.
Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga batu bara Newcastle kontrak acuan bergerak stabil cenderung melemah, dengan terkoreksi tipis sebesar 0,04% ke US$113,7/Metrik Ton (MT) pada penutupan perdagangan hari Selasa (25/9/2018).

Harga si batu hitam sedikit mengendur pasca menguat 2 hari berturut-turut sebelumnya. Sentimen yang mempengaruhi harga batu bara cenderung stabil pada perdagangan kemarin.

Sentimen positif datang dari turunnya cadangan batu bara di sejumlah pembangkit listrik di China, sementara sentimen negatif bersumber dari menipisnya permintaan batu bara pasca berakhirnya puncak musim panas. 



Persepsi penurunan konsumsi batu bara di China semakin nyata memasuki bulan September 2018, seiring berlalunya puncak musim panas di wilayah Bumi Belahan Utara (BBU).  Hal itu diindikasikan oleh impor batu bara China yang turun nyaris 40% WtW ke 1,98 juta ton per hari Jumat (7/9/2018), yang merupakan level terendah sejak sepekan yang berakhir 6 April, berdasarkan data dari Global Ports.

Terlebih, sentimen menipisnya permintaan batu bara tidak hanya dari Beijing. Impor batu bara Jepang turun 1,55 juta ton secara mingguan (week-to-week/WtW) dalam sepekan hingga tanggal 14 September. Level itu menjadi yang terendah sejak April 2017.

Tidak hanya di Negeri Sakura, impor batu bara Korea Selatan dan India juga turun masing-masing sebesar 1,69 juta ton dan 2,56 juta ton secara mingguan, di periode yang sama. Lesunya permintaan komoditas ini lantas sukses membebani harga si batu hita.

Meski demikian, mengutip data teranyar dari China Coal Resource, cadangan batu bara di 6 pembangkit listrik utama China turun sebesar 3,7% WtW ke 14,83 juta ton, per hari Jumat (21/9/2018). Penurunan sebesar itu merupakan yang terbesar sejak akhir April 2018.

Berlangsungnya inspeksi lingkungan di sejumlah sentra produksi tambang di Negeri Tirai Bambu nampaknya masih membatasi produksi batu bara domestik. Sentimen berkurangnya cadangan di negara importir batu bara terbesar dunia ini lantas menjaga harga batu bara supaya tidak jatuh terlalu dalam.   

(RHG/gus) Next Article Pasokan dari Negara Produsen Seret, Harga Batu Bara Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular