Waspada, Hal Ini Jadi 'Hantu' Inflasi di Tahun Politik

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
25 September 2018 19:02
Laju inflasi tahun depan diperkirakan bisa menyentuh level 4%
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Laju inflasi tahun depan diperkirakan bisa menyentuh level 4% atau batas atas dari target pemerintah dan Bank Indonesia di 3,5% plus minus 1%. Hal ini terjadi jika pemerintah mempertahankan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, ada dua faktor utama yang bakal menghantui laju inflasi tahun depan. Pertama, adalah dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Josua menjelaskan, dampak pelemahan mata uang Garuda terhadap inflasi memang saat ini belum terasa. Namun, dia memperkirakan, tekanan nilai tukar akan memberikan dampak terhadap inflasi mulai tahun depan.


"Sekarang memang belum terlihat dari perubahan harga, yang tercermin dari core inflation yang masih terkendali. Tapi tahun depan, baru akan terasa passthrough-nya," kata Josua, Selasa (25/9/2018).

Meski demikian, dampak dari pelemahan nilai tukar tidak akan membawa laju inflasi tahun depan melebar cukup signifikkan. Inflasi, diperkirakan akan tetap berada dalam kisaran pemerintah maupun bank sentral.

Namun, apabila pemerintah tetap bersikukuh untuk mempertahankan harga bensin, bukan tidak mungkin inflasi bisa menyentuh level 4% tahun depan. Apalagi, harga minyak saat ini sudah menyentuh level US$ 80 per barel.

"Opsinya hanya itu. Kalau harga tetap dipertahankan, bisa menyentuh 4% untuk tahun depan. Tapi kita lihat nanti," jelasnya.

"Kalau tidak dinaikkan, itu akan menjadi beban juga bagi BUMN, karena harga minyak dunia sudah berbeda dari postur APBN sekarang," ungkap Josua.



(dru) Next Article BPS: Maret 2020 Terjadi Inflasi 0,1%, Disumbang Kenaikan Emas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular