
Sah! FREN Terbitkan Saham Baru Senilai Rp 8 T
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
25 September 2018 17:58

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) resmi melakukan penambahan modal dengan dan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD dan PMTHMETD). Pemegang saham memutuskan hal tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung hari ini, Selasa (25/09/2018).
Perseroan menilai penambahan modal lewat rights issue dibandingkan skema lainnya. Hal tersebut didorong dengan kondisi perekonomian global yang fluktuatif yang menyebabkan bunga pinjaman masih terbilang cukup tinggi dan menyebabkan beban keuangan bagi FREN.
"Jadi ini opsi yang teapt untuk perseroan, misalnya kalau melalui pinjaman juga kan leverage perusahaan akan semakin tinggi dengan beban bunga dan lainnya. Sehingga ini opsi yang terkuat bagi kami untuk memperkuat struktur permodalan," ujar Merza Fachyz Ddirektur Utama FREN, di Gedung Sinarmas Land, Selasa (25/9/18).
Untuk tahun ini perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 68 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp 100/saham melalui rights issue dengan target dana minimal Rp 6,8 triliun.
Sedangkan untuk non HMETD (private placement) melalui penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) akan dilakukan maksimal pada 2 tahun mendatang. Dengan harga yang ditetapkan senilai Rp 120 per saham, perseroan mampu meraih dana segar senilai Rp 1,2 triliun.
"Untuk yang right issue nanti harga penawarannya akan dikeluarkan dalam prospektus di minggu ini, selain itu nanti juga ada beberapa pembeli siaga dalam private placement karena kami belum bisa beberkan sekarang ya," ungkap Merza.
Lebih lanjut, anntinya mayoritas dari dana yang dihasilkan melalui aksi tersebut akan digunakan untuk melunasi hutang-hutang yang telah ada. Sedangkan sisanya digunakan untuk modal kerja perseroan.
Modal kerja tersbeut diantaranya untuk membayar vendor-vendor yang bekerja sama dengan FREN, biaya operasional hingga kebutuhan spektrum dan gaji pegawai.
"Untuk yang rights issue kan minimal itu Rp 6,8 triliun jadi lebih untuk melunasi hutang yang ada seperti di perbankan juga dengan vendor," tambah Merza.
(hps) Next Article Saham FREN Meroket 24%, Ada Apa?
Perseroan menilai penambahan modal lewat rights issue dibandingkan skema lainnya. Hal tersebut didorong dengan kondisi perekonomian global yang fluktuatif yang menyebabkan bunga pinjaman masih terbilang cukup tinggi dan menyebabkan beban keuangan bagi FREN.
"Jadi ini opsi yang teapt untuk perseroan, misalnya kalau melalui pinjaman juga kan leverage perusahaan akan semakin tinggi dengan beban bunga dan lainnya. Sehingga ini opsi yang terkuat bagi kami untuk memperkuat struktur permodalan," ujar Merza Fachyz Ddirektur Utama FREN, di Gedung Sinarmas Land, Selasa (25/9/18).
Untuk tahun ini perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 68 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp 100/saham melalui rights issue dengan target dana minimal Rp 6,8 triliun.
"Untuk yang right issue nanti harga penawarannya akan dikeluarkan dalam prospektus di minggu ini, selain itu nanti juga ada beberapa pembeli siaga dalam private placement karena kami belum bisa beberkan sekarang ya," ungkap Merza.
Lebih lanjut, anntinya mayoritas dari dana yang dihasilkan melalui aksi tersebut akan digunakan untuk melunasi hutang-hutang yang telah ada. Sedangkan sisanya digunakan untuk modal kerja perseroan.
Modal kerja tersbeut diantaranya untuk membayar vendor-vendor yang bekerja sama dengan FREN, biaya operasional hingga kebutuhan spektrum dan gaji pegawai.
"Untuk yang rights issue kan minimal itu Rp 6,8 triliun jadi lebih untuk melunasi hutang yang ada seperti di perbankan juga dengan vendor," tambah Merza.
(hps) Next Article Saham FREN Meroket 24%, Ada Apa?
Most Popular