Kabar Gembira, IHSG Naik Nyaris 1% dan Volume Transaksi Besar

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 September 2018 10:08
Kenaikan IHSG yang nyaris mencapai 1% diikuti oleh besarnya volume transaksi.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Ada kabar gembira bagi investor di pasar saham pada pagi hari ini. Bukan hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 0,97% ke level 5.868,35, namun volume transaksi juga terbilang besar. Baru juga 30 menit perdagangan berjalan, volume transaksi sudah mencapai 2,19 miliar unit saham atau setara dengan 30,2% dari rata-rata volume transaksi harian sepanjang tahun ini (hingga perdagangan hari Senin, 17/9/2018) yang sejumlah 7,24 miliar unit.

Kenaikan IHSG yang disertai besarnya volume transaksi mengindikasikan bahwa banyak pelaku pasar yang berpartisipasi dalam mendorong IHSG ke atas. Hal ini kemudian memberikan konfirmasi terhadap pandangan Tim Riset CNBC Indonesia yang pada artikel kemarin menyebut bahwa tanda-tanda IHSG siap bergerak menguat kian terlihat.

Hal ini diobservasi juga dengan melihat volume transaksi. Pada perdagangan hari Senin kala IHSG anjlok hingga 1,8%, volume transaksi tercatat sangat kecil yakni hanya sebanyak 5,96 miliar unit saham.

Hal seperti ini bukan kali pertama terjadi pada tahun ini. Terhitung pada periode 30 Agustus-5 September (5 hari perdagangan) kala IHSG terus turun dan terkoreksi 6,3%, rata-rata volume transaksi justru ambruk menjadi hanya 5,77 miliar unit. Pelemahan rupiah yang signifikan pada periode itu (1,91% di pasar spot melawan dolar AS) tak begitu kuat untuk memaksa investor melepas saham dalam unit yang besar.

Pada saat itu, hal tersebut kami simpulkan bisa menandakan suatu hal: pelaku pasar mengharapkan IHSG akan segera naik sehingga mau menahan posisinya kala IHSG anjlok. Apalagi, akhir tahun yang kental dengan fenomena window-dressing sudah semakin dekat. Pada periode window-dressing, harga-harga saham akan terkerek naik.

Lebih lanjut, dalam 8 tahun terakhir (2010-2017) tak sekalipun IHSG jatuh selama 2 tahun berturut-turut. Didukung pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, IHSG selalu bisa bangkit kala terjatuh di tahun sebelumnya. Pada tahun 2014, IHSG melesat 22,29%, setelah pada tahun 2013 terkoreksi tipis 0,98%. Sementara pada tahun 2016, IHSG menguat 15,32%, setelah pada tahun 2015 melemah 12,13%.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Anjlok Tapi Perdagangan Super Sepi, IHSG Siap Menguat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular