Ikuti Jejak Bursa Regional, IHSG Dibuka Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 September 2018 09:29
IHSG dibuka menguat 0,41% ke level 5.835,8 pada perdagangan hari ini.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,41% ke level 5.835,8 pada perdagangan hari ini. IHSG berhasil mengekor bursa saham utama kawasan Asia yang sebelumnya juga dibuka di zona hijau: indeks Nikkei naik 1,43%, indeks Strait Times naik 0,13%, indeks Hang Seng naik 0,32%, dan indeks Kospi naik 0,44%.

Eskalasi perang dagang AS-China tak menciutkan minat investor untuk masuk ke bursa saham Benua Kuning. Kini, China telah resmi mengumumkan balasan terhadap kebijakan pengenaan bea masuk baru oleh AS. China memutuskan membalas dengan membebankan bea masuk 10% untuk importasi produk buatan AS senilai US$ 60 miliar, berlaku mulai 24 September.

"China terpaksa untuk merespons kebijakan AS yang proteksionistik. Kami tidak punya pilihan selain merespons dengan bea masuk," tegas pernyataan Kementerian Keuangan China, dikutip dari Reuters.

Ada 5.207 produk AS yang masuk daftar kena bea masuk baru ini, mulai dari gas alam cair (LNG), pesawat terbang, bubuk kakao, sampai sayuran beku.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk mengenakan bea masuk baru senilai 10% terhadap berbagai produk China senilai US$ 200 miliar (Rp 2.978 triliun) mulai 24 September 2018. Bea masuk tersebut kemudian akan naik menjadi 25% pada akhir tahun ini.

Investor nampak lebih memilih untuk melihat sisi positif dari ronde terbaru perang dagang AS-China. Sikap Trump yang tak langsung mengenakan bea masuk senilai 25% memberikan persepsi bahwa pihak AS terus mencoba untuk membuka ruang negosiasi dengan China. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, AS pada minggu lalu telah mengirimkan surat kepada pihak China guna mencoba merencanakan sebuah negosiasi dagang.

Kemudian, aksi balasan dari China hanya menyasar barang-barang impor AS senilai US$ 60 miliar, jauh lebih kecil dari yang disasar oleh AS. Ini juga menandakan bahwa China masih memiliki etikat baik untuk menyelesaikan perang dagang yang terjadi.

Namun, pelemahan rupiah berpotensi menyeret IHSG ke zona merah. Pada pagi ini, rupiah melemah 0,37% di pasar spot ke level Rp 14.905/dolar AS. Dolar AS memang sedang berada dalam posisi yang lumayan kuat, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang menguat 0,04%. Walaupun direspon positif di bursa saham, eskalasi perang dagang AS-China nampaknya tetap membuat dolar AS menjadi primadona.

Melansir Trading Economics, pada hari ini data pertumbuhan penjualan sepeda motor periode Agustus akan diumumkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/roy) Next Article IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular