Lippo Karawaci Jual Saham Rp 2,19 T untuk Bangun Meikarta

Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 September 2018 17:45
Dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk keperluan umum perusahaan, khususnya untuk penambahan dana pembangunan kota Meikarta.
Foto: detikFoto/Rachman Haryanto
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ketatnya likuiditas keuangan dan tingginya jumlah utang jangka pendek perusahaan, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) kembali memperoleh kucuran dana segar dari transaksi senilai SG$ 202 juta (Rp 2,19 triliun, kurs Rp 10.880/SG$).

Menurut rencana dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk keperluan umum perusahaan, khususnya untuk penambahan dana pembangunan kota mandiri yang saat ini tengah digarap oleh perusahaan.

Dana tersebut diperoleh setelah perusahaan menandatangani perjanjian pengikatan pembelian saham (Conditional Sales and Purchase Agreement/CSPA) dengan OUE Limited (OUE) dan OUE Lippo Healthcare Limited (OUELH) untuk transaksi kepemilikan atas Bowsprit Capital Corporation Limited. Masing-masing akan mengambil alih 60% dan 40% kepemilikan atas perusahaan ini.

Dari transaksi tersebut perusahaan memperoleh dana sebesar SG$ 99 juta (Rp 1,07 triliun).

Kemudian, sebesar SG$ 103 juta (Rp 1,12 triliun) akan diperoleh dari pelepasan kepemilikan perusahaan atas First Reit dari Bridwater International Limited kepada OLH Healthcare Investment Pte. Ltd.

Dengan adanya penandatangan perjanjian pengikatan pembelian unit (conditional unit purchase agreement/CUPA), maka transaksi ini akan mengurangi kepemilikan perusahaan dalam First Reit dari sebelumnya 18,1% menjadi 10,6%.

Kedua transaksi ini ditargetkan akan selesai pada November 2018 nanti.
Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR menyatakan rencana divestasi aset ini dilaksanakan pada saat yang tepat, sehingga likuiditas LPKR meningkat secara substansial. Dana senilai SGD 202 juta akan memperkuat neraca serta meningkatkan arus kas LPKR.

"Saya sangat senang karena dana tersebut dapat menambah kapabilitas finansial LPKR dalam memberikan komitmennya kepada para pemangku kepentingan, untuk kepentingan bersama dalam mewujudkan visi perusahaan menjadi salah satu pengembang kota mandiri terkemuka di Indonesia," kata Ketut.

Transaksi ini maka akan memperkuat neraca keuangan dan memperlancar arus kas perusahaan. Adapun saat ini Lippo Karawaci tengah menggarap mega proyek Meikarta, melalui anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), di lahan seluas 273.000 meter persegi dan memakan dana mencapai Rp 278 triliun.

Sementara itu, saat ini perusahaan pemeringkat Moody's Investors Service sedang melakukan peninjauan (review) terhadap rating perusahaan ini dengan kemungkinan akan melakukan penurunan peringkat perusahaan dari saat ini, B1.

Pasalnya, Moody's menilai likuiditas perseroan termasuk arus kas perusahaan akan lemah selama 12 bulan berikutnya disebabkan oleh hutang jangka pendek perseroan sebesar Rp 1,33 triliun. Selain itu, Moody's memperkirakan risiko refinancing pada 2018 perusahaan untuk memitigasi hal tersebut dinilai tidak memiliki kerjasam komitmen yang menarik.
(hps) Next Article Lippo Karawaci Puasa Dividen

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular