Tak Terpengaruh Perang Dagang, Bursa Tokyo Menguat 1,4%

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 September 2018 13:57
Bea masuk sebesar 10% itu akan berlaku untuk ribuan produk China dengan nilai impor US$200 miliar.
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Toru Hanai)
Tokyo, CNBC Indonesia - Indeks acuan Nikkei di Tokyo naik lebih dari 1,4% pada Selasa (18/9/2018), ke level tertinggi sejak awal Februari, padahal investor tengah dirundung ketidakpastian terkait reaksi Beijing setelah AS mengumumkan menerapkan tarif tambahan pada US$200 miliar (Rp 2.978 triliun) barang-barang China.

Indeks Nikkei 225 naik 1,41% atau 325,87 poin ditutup pada 23.420,54, sedangkan indeks Topix yang lebih luas tumbuh 1,81%, atau 31,27 poin, menjadi 1.759,88.

Pada hari Senin (17/9/2018) waku AS atau dini hari waktu Indonesia, Trump mengumumkan bea masuk baru untuk produk-produk China. Bea masuk sebesar 10% itu akan berlaku untuk ribuan produk China dengan nilai impor US$200 miliar.

Kebijakan ini mulai berlaku pada 24 September, dan pada akhir tahun tarifnya naik menjadi 25%. Tidak berhenti sampai di situ, Trump juga mengancam untuk memberlakukan bea masuk bagi importasi produk China dengan nilai yang lebih masif.

"Jika China membalas dengan menargetkan petani atau industri AS, maka kami akan menerapkan kebijakan tahap ketiga. Akan ada bea masuk bagi impor produk China senilai US$267 miliar," tegas Trump, dikutip dari Reuters.
(hps) Next Article Bursa Saham Tokyo Ditutup Terkoreksi 0,59%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular