Dolar AS Rp 14.910, Rupiah Terlemah Sejak Awal September

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 September 2018 15:14
China Siap Balas Dendam, Dolar AS Malah Melaju
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Laju dolar AS terakselerasi akibat sentimen perang dagang. Setelah pekan lalu reda, saat ini tensi perang dagang AS vs China kembali meninggi. 

Presiden Donald Trump dikabarkan siap mengeksekusi bea masuk baru bagi impor produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Mengutip Reuters, tarif untuk produk-produk elektronik, furnitur, alat penerangan, ban, farmasi, sepeda, sampai kursi untuk bayi ini adalah 10%, lebih rendah dibandingkan yang diperkirakan yaitu 25%. 

Menanggapi perkembangan ini, China mulai bersikap keras. Bahkan bukan tidak mungkin Beijing akan menerapkan bea masuk balasan. 

"Bukan hal baru bagi AS yang terbiasa menaikkan eskalasi dengan mengeksploitasi keuntungan saat bernegosiasi. Kami akan mencari cara serangan balik yang cantik dan membuat AS semakin menderita," tegas tajuk Global Times, media yang diterbitkan Partai Komunis China, mengutip Reuters. 

Tidak hanya itu, masih mengutip Reuters, eks Menteri Keuangan China Lou Jiwei juga mengungkapkan Negeri Tirai Bambu akan membatasi ekspor bahan baku dan komponen yang penting bagi industri manufaktur Negeri Paman Sam. Lou kini menjabat sebagai Ketua Dewan Jaminan Sosial China. 

Hawa perang dagang yang kian panas membuat investor semakin berhati-hati. Perang dagang AS vs China adalah isu besar yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global, sehingga investor pun cenderung bermain aman. 

Aset-aset berisiko di negara berkembang mengalami tekanan jual, karena pelaku pasar memilih merapat ke safe haven. Selain ke dolar AS, yen Jepang yang juga berstatus safe haven juga menjadi buruan. 

Tekanan jual di pasar keuangan Indonesia menyumbang terhadap depresiasi rupiah yang semakin dalam. Pada pukul 14:57 WIB, investor asing membukukan jual bersih mencapai Rp 205,49 miliar yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) amblas 1,94%. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular