Setahun Terakhir, Rupiah Anjlok 12,24% di Kurs Acuan

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 September 2018 10:29
Api Perang Dagang Untungkan Dolar AS
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Laju dolar AS sedang sulit tertahan. Pada pukul 10:12 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama) menguat 0,03%. 

Eskalasi tensi perang dagang AS-China jadi bahan bakar utama penguatan greenback. Investor sedang harap-harap cemas, karena ada kemungkinan Presiden AS Donald Trump akan mengumumkan bea masuk baru terhadap produk-produk China. 

Mengutip Reuters, Trump dikabarkan akan mengumumkan bea masuk 10% terhadap importasi China senilai US$ 200 miliar paling cepat Senin (17/9/2018) waktu AS. Jika sampai ada pengumuman dari Gedung Putih mengenai kebijakan ini, maka dipastikan api perang dagang AS vs China bakal kembali berkobar. China pun kemungkinan besar akan mengumumkan langkah balasan. 


Padahal, AS dan China juga diberitakan akan segera menggelar perundingan. Pekan lalu, sudah ramai pemberitaan bahwa Washington akan melakukan dialog dengan Beijing untuk membahas isu-isu perdagangan. Bahkan pembicaraan ini melibatkan para pejabat teras seperti Steven Mnuchin (Menteri Perdagangan AS) dan Liu He (Wakil Perdana Menteri China). 

Namun jika AS menerapkan bea masuk baru, maka nasib perundingan ini di ujung tanduk. Bisa saja China mengurungkan niat berdialog dengan AS dan membalas mengenakan bea masuk baru. Perang dagang pun akan memasuki babak baru yang lebih panas. 


Merespons perkembangan ini, investor pun memilih bermain aman dengan beralih ke aset-aset safe haven. Selain dolar AS, tujuan pelaku pasar adalah yen Jepang sehingga mata ini masih mampu menguat. 

Rupiah pun semakin tertekan karena aksi jual investor, utamanya asing. Pada pukul 10:22 WIB, investor asing membukukan jual bersih Rp 34,42 miliar di pasar saham yang menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 1,08%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular