Saham-saham Bank BUKU IV Menguat, IHSG Bertahan di Zona Hijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 September 2018 11:16
Saham-saham bank BUKU IV menjadi motor utama penguatan IHSG pada hari ini.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca dibuka menguat 0,63%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bertahan di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, penguatan IHSG telah melebar menjadi 0,72% ke level 5.839,97.

Saham-saham bank BUKU IV menjadi motor utama penguatan IHSG: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 2,35%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 2,11%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 2,06%, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) naik 1,7%. Seiring dengan aksi beli atas saham-saham bank BUKU IV, indeks sektor jasa keuangan melesat hingga 1,16%.

Sejatinya, ada risiko yang membuat saham-saham perbankan tak menarik yakni dinaikkannya tingkat suku bunga penjaminan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS menaikkan tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum sebesar 25bps menjadi 6,5%, sementara tingkat bunga penjaminan simpanan valuta asing di bank umum naik 50 bps menjadi 2%.

Dinaikannya suku bunga penjaminan lantas memberi ruang bagi perbankan untuk terus menaikkan suku bunga yang ditawarkan kepada nasabahnya, merespon normalisasi suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Jika ini yang terjadi, suku bunga kredit akan ikut terkerek naik dan menekan permintaan kredit. Padahal, penyaluran kredit di tanah air baru saja mulai menggeliat.

Namun, di sisi lain kebijakan ini ternyata ampuh untuk mendorong rupiah menguat. Pada pagi tadi, rupiah menguat 0,13% di pasar spot ke level Rp 14.800/dolar AS. Tingkat suku bunga deposito yang lebih tinggi berpotensi mendorong investor asing menempatkan dananya di dalam negeri sehingga pasokan dolar AS akan lebih banyak.

Tak hanya tingkat suku bunga deposito, tingkat kupon obligasi terbitan perusahaan-perusahaan tanah air juga akan naik dan mendorong investor asing untuk masuk. Pada akhirnya, investor merespon hal tersebut dengan melepas dolar AS lantaran ada ekspektasi nilainya akan turun.

Ketika rupiah menguat, maka kekhawatiran mengenai naiknya rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dari bank-bank di tanah air menjadi mereda.

Bisa Berbalik Negatif
Namun, penguatan saham-saham bank BUKU IV mungkin tak bertahan lama. Pasalnya, kini rupiah justru melemah 0,07% ke level Rp 14.830/dolar AS. Sentimen eksternal yakni semakin mencuatnya persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini oleh the Federal Reserve pada akhirnya terbukti lebih dominan dalam mendikte pergerakan nilai tukar rupiah.

Jika saham-saham bank BUKU IV benar terkoreksi nantinya, besar kemungkinan IHSG akan berbalik arah ke zona merah.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Banyak Dana Murah, Bank BUKU IV Belum Bisa Memanfaatkan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular